Utang Naik Rp.1 Triliun/Hari, JK: Tak Masalah Jika Mampu Bayar

Eramuslim.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal utang Pemerintah yang naik Rp 1 triliun setiap harinya.

Menurutnya, utang menjadi wajar dilakukan sebuah negara, apalagi Indonesia yang sedang melakukan pembangunan infrastruktur.

“Semua negara yang ingin membangun itu sama dengan perusahaan. Semua negara yang membangun butuh dana. Kalau tidak punya modal, maka kita harus meminjam. Negara mana saja menjalankan itu, cuma caranya beda,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Di Amerika Serikat, ujar JK mencontohkan, pinjaman dilakukan dengan mencetak dolar, sementara Pemerintah Jepang meminjam dari dana pensiun warganya. Sementara Indonesia, karena rupiah tidak laku di luar negeri, maka Pemerintah melakukan pinjaman uang kepada Bank Dunia dan perbankan.

JK menegaskan kepemilikan utang Indonesia bukan hal yang perlu dikhawatirkan, selama Pemerintah mampu membayarnya.

“Jadi bukan soal Rp1 triliun, (tetapi) mampu kita bayar atau tidak? Sekarang ini ya kita mampu membayarnya. Selama kita bisa bayar, bukan urusan T-nya (triliun), tapi kita bisa bayar atau tidak,” tegas JK.

Terkait nominal utang, JK mengatakan, Kementerian Keuangan saat ini belum menghitung secara rinci total utang yang dimiliki Pemerintah.

“Saya belum hitung seperti itu, tetapi memang jumlahnya (dhitung) per tahun, kita tidak hitung per hari. Ada tambahan Rp 200 triliun, ada mungkin Rp 300 triliun,” beber JK.

Sebelumnya, dalam peluncuran buku Paradoks Indonesia, bakal capres Prabowo Subianto mengatakan utang negara terus menerus naik, hingga mencapai angka Rp1 triliun setiap harinya.

Utang tersebut, menurut mantan Danjen Kopassus, dapat mengancam stabilitas perekonomian bangsa. [tsc]

Jika mengikut logika JK, maka pergi haji bukan masalah kalo ada uangnya; sarapan di London trus makan siang di Perancis juga gak masalah asal ada uangnya; atau cukur rambut di Italia dan creambathnya di New York juga bisa aja asal ada uangnya, dan sebagainya dan sebagainya, bukan begitu?