Jika hal itu terus dilakukan, maka dirinya yakin kalau APBN RI bukan lagi untuk kesejahteraan rakyat, namun untuk membayar utang pokok dan bunga.
Sebelumnya, akhir Februari Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2017 mencapai 352,2 miliar dolar AS atau Rp 4.754 triliun, dengan acuan kurs Rupiah Rp 13.500 per USD. Angka tersebut tumbuh sebesar 10,1 persen secara tahunan (yoy).
Perkembangan ULN terjadi baik di sektor publik maupun swasta. Peningkatan ULN terutama berasal dari utang pemerintah yang meningkat 29 persen dari 2016 sebesar 137,4 miliar AS menjadi 177,32 miliar AS.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.
Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir kuartal IV 2017 terbilang aman. ULN tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,1 persen dari total ULN dan pada akhir kuartal IV 2017 tumbuh 8,5 persen (yoy) dan ULN berjangka pendek tumbuh 20,7 persen.(kk/kfr)