Bahkan paket kebijakan ekonomi Jokowi ditengarai banyak menabrak UU dan berbagai peraturan sebelumnya, semua dalam rangka menggairahkan ekonomi. Namun apa yang terjadi? hanya utang yang datang, itupun utang dari lembaga-lembaga keuangan dalam negeri seperti utang dari dana haji, dana Jamsostek, dana Taspen, dana Asabri, yang makin lama makin ludes ditelan surat utang negara (SUN).
Tidak sampai di situ, Pemerintahan Jokowi makin nekat. Dengan melobi DPR disahkan UU tax amnesty. Konon akan menarik dana dari seluruh penjuru dunia untuk masuk ke Indonesia. UU pengampunan pajak yang diniatkan untuk mengampuni para pengemplang pajak besar yang menempatkan uang mereka di luar negeri, di negara tax haven untuk menghindari pajak.
Tapi upaya yang begitu besar ini tidak menambah apa-apa baik jumlah, maupun dalam kualitas pajak Indonesia.
Episentrum Ekonomi Global Shutdown
USA dan Eropa
China adalah mitra utama bagi Amerika Serikat. Dalam perdagangan, China adalah partner utama dalam perdagangan USA. Nilai perdagangan USA China mencapai 630 billion dolar AS (ini 10 kali perdagangan Indonesia China).
Bagaimana dengan Uni Eropa, ini lebih besar lagi, nilai perdagangan Uni Eropa China dengan Uni Eropa mencapai 610 billion euro. Uni Eropa bergantung pada pasar ekspor China sedikitnya 200 billion euro. Pasar terbesar yang tidak mungkin digantikan oleh ukuran pasar sebuah negara.
Ketika bom atom menghancurkn Hiroshima dan Nagasaki, saat itu terbitlah Indonesia Merdeka.(end)
(Penulis: Salamudin Daeng, peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)