Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ustadz Syuhada Bahri, mengajak kaum muslimin Indonesia untuk mewaspadai upaya mengadu domba antar-umat Islam. Potensi konflik horisontal ini disulut dengan isu terorisme internasional dan sentimen kedaerahan.
Hal tersebut dikemukakan Ustadz Syuhada Bahri, saat menjadi pembicara utama dalam Hilal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan, di Masjid Raya Islamic Center Baturaja, Rabu 20 Agustus lalu.
Hadir dalam silaturahim tersebut sekitar seribu orang yang terdiri jajaran pengurus MUI OKU, Kepala Kantor Kemenag H Darami, Plt Bupati OKU Kuryana Azis, Ketua DPRD Johan Anwar dan Indrawati, Dandim 0403/OKU Letkol Inf Imanulhaq, Kapolres OKUAKBP Mulyadi MH, dan unsur-unsur Muspida lainnya, Majelis Taklim sekabupaten OKU, dan utusan Ormas Islam setempat termasuk dari Dewan Dakwah yaitu Ustadz Mansur Suryadi, Ahmad Romadhon, dan Ustadz Abdul Karim.
Ustadz Syuhada mengatakan, umat, ulama, dan zuama Kabupaten OKU harus solid, jangan terprovokasi sehingga melakukan reaksi yang berlebihan terhadap isu-isu kontemporer.
‘’Kita harus melakukan tabayyun terhadap sebuah berita, apalagi berita dari sumber fasiq, agar tidak terjerumus dalam fitnah,’’ tandas Ustadz Syuhada.
Sebelumnya, Ketua MUI Sumsel KH Sodikun menyebut isu ISIS didramatisasi oleh media. “Makanya, kami berhati-hati bicara di media, nanti jadi provokasi,” ujar Sodikun dalam rapat membahas ISIS di kantor Kementrian Agama Sumsel, Jumat (8/8/2014). (Nur Bowo)