Keyakinan dan pemahaman bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan Rasulullah dan nabi terakhir harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Hal ini menjadi penting, ketika banyak bermunculan orang yang mengaku-aku sebagai nabi baru, atau keyakinan jemaat Ahmadiyah yang sudah lama mengakui Mirza Ghulam Ahmad yang diangkat oleh pemerintah Inggris sebagai nabi mereka.
"Kalau sudah dikatakan bungsu atau bontot, berarti gak mungkin ada nabi sesudah itu, bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak diberikan keturunan laki-laki agar tidak ada warisan kenabian, " jelas Ustadz Jefri Al-Bukhori di sela-sela presentasi dan pameran Jakarta Islamic School (JIsc) Expo 2008, di JIsc, Kalimalang, Jakarta Timur, Ahad(20/4).
Menurutnya, apabila Ahmadiyah ingin mengaku sebagai agama dan mendaftarkan diri sebagai Departemen Agama, sebaiknya tidak menggunakan nama Islam. Karena keyakinan mereka yang berbeda dengan Islam yang sebenarnya, ini yang menjadi masalah.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Jefri mengakui, meskipun secara de facto Indonesia sudah merdeka, namun penjajahan masih terus dialami oleh rakyat Indonesia yang mayoritas muslim ini.
"Apakah kita sudah merdeka? Tentunya belum, karena secara ekonomi kita jelas masih dijajah, selain itu penjajahan juga terjadi melalui pemikiran (ghuzul fikri), " ungkapnya.
Dijajah Tiga ‘F’
Ia mencontohkan, rakyat Indonesia khususnya generasi muda di tanah air dijajah melalui ‘3 F’ yaitu food, fun dan fashion. Ustadz yang populer disapa dengan Uje itu, mengatakan, anak-anak saat ini lebih tertarik dengan makanan cepat saji yang diklankan televisi, ketimbangan makanan tradisional asal Indonesia seperti gudeg.
"Ini memang bagus, tapi apakah halal atau tidak perlu menjadi pertanyaan, karena tidak jarang makanan cepat saji yang merupakan adopsi luar itu berbahan dasar alkohol, jadi tidak ada salahnya kalau kita bertanya dulu sebelum mengkonsumsinya, " jelas Ustadz Jefri.
Sedangkan, ‘F’ yang kedua adalah hiburan (Fun), saat ini didunia anak-anak mewabah permainan play stasion (Pe-Es), lanjut Uje, hal ini boleh saja, karena dapat merangsang kecerdasan otak anak, namun orang tua harus memberikan pengarahan, agar tidak mengganggu jadwal beribadah dan tidak memilih permainan yang sifatnya ekstrim seperti smack down.
"Hiburan dan fashion tidak dilarang, tapi bagaimana kedua hal itu dikemas tidak keluar dari syariah Islam dan bersifat mubadzir, " jelasnya.
Menyinggung tayangan festival ajang bakat menyanyi yang marak di televisi, Uje mengakui, memang dunia merupakan tempat bagi manusia untuk mendapatkan ujian, namun alangkah baiknya kalau amalan baik itu tidak hanya untuk gairah didunia saja, tetapi untuk menjadi bekal diakhirat kelak. Ia menyarankan, kepada orang tua yang anaknya mengikuti ajang bakat itu, bisa memilih materi lagu yang sesuai dengan usia anak mereka. (novel)