Dalam rangka menyikapi beberapa perkembangan di akhir tahun. Pusat Kajian Islam Universitas Ibn Khaldun (PUSKI) menggelar Tabligh Akbar dan Seminar. Acara ini mengangkat tema “Antara Kristenisasi dan Toleransi.” Hadir sebagai pembicara Ustadz Bernard Abdul Jabbar, mantan misionaris yang kini aktif di Dewan Dakwah Bekasi, dan Ustads Iyus Khaerunnas, Ketua MUI Bogor Komisi Kerukunan Beragama.
Ustadz Bernard mengatakan banyaknya kaum muslimin yang terjebak dengan makna toleransi. Mereka berlomba-lomba memasang ucapan selamat Natal dan Tahun Baru, padahal itu bisa membatalkan akidah, keimanan seseorang. Ustadz Bernard mengungkap landasan dan aktivitas kristenisasi. Ia menjelaskan misi kristenisasi itu ada dalam Bible. Akan tetapi perintah itu diambil dari ayat tambahan (palsu, red). Jadi, “Misi Kristenisasi itu adalah bid’ah dlalalah”, ujar Bernard disambut tawa para peserta.
Ceramah yang diselingi cerita perjalanan dakwah Ustadz Bernard dibalas dengan antusiasme peserta untuk bertanya dan berdialog. Pada acara itu, muncul pula kritik terhadap istilah “Non-Muslim”. Padahal, menurut Ustadz Bernard, orang Kristen pun tidak menyebut muslim dengan sebutan “non-kristen”. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menggunakan istilah-istilah yang diajarkan agama.
Sikap Terhadap Kafir Kristen
Pada sesi berikutnya, Ustadz Iyus memaparkan tentang klasifikasi Muslim. Menurut Ustadz yang juga ketua FUI Bogor Raya ini, ada Muslim yang Sadar, tapi ada juga Muslim yang Ala Kadar, bahkan Kurang Ajar. Kelompok Liberal, menurut Ustadz Iyus adalah Muslim yang kurang ajar. Untuk itu, Ustadz Iyus mengajak seluruh hadirin agar menjadi Muslim yang Sadar akan kewajiban. Begitu juga dalam hal ucapan selamat kepada hari raya orang kafir. “Bagi kita sudah final..,” tegas Iyus.
Diakhir acara, Ustadz Iyus menyerukan kepada seluruh jama’ah masjid agar berhati-hati terhadap siasat para misionaris Kristen. Beliau memberikan contoh tentang gerakan yang dilakukan oleh GKI Yasmin.
Alhamdulillah, acara ini terbilang cukup sukses. Ditengah-tengah kampus yang sedang libur kuliah, masjid Al-Hijri II tetap penuh oleh para peserta Seminar. Menurut pihak panitia, PUSKI UIKA menggelar acara seperti ini setiap bulan. [mrh]