Dua hari menjelang hari kebebasannya, Amir Majelis Mujahidin Ustad Abu Bakar Baasyir dijenguk oleh Ketua Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Fuad Bawazir dan Ketua Umum PB HMI Fajar R. Zulkarnaen, serta beberapa kerabat dan anggota Majelis Mujahidin Kawasan Jabodetabek.
Ketua Umum KAHMI Fuad Bawazir menyatakan ada sedikit kekhawatiran yang terlihat dari Ustad Abu Bakar Baasyir, bahwa dirinya akan menerima kembali fitnah-fitnah dari pihak AS, atas keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror bom di Indonesia, namun disisi lain beliau optimis pada hari Rabu (14/06) mendatang akan kembali dapat menghirup udara kebebasan sebagaimana keputusan yang telah ditetap oleh pengadilan.
"Ya sudah jangan terlalu sedih difitnah, sekarang kan sudah hampir berakhir, bukan Ustad saja yang mendapat fitnah, saya juga pernah difitnah oleh AS," katanya menirukan ucapannya ketika berjumpa dengan Ustad Baasyir, di LP Cipinang, Jakarta, Senin (12/06).
Meskiupun khawatir dengan rekayasa baru yang akan dilancarakan oleh AS pascakedatangan Menhan AS Donald Rumsfeld, Bawazir mengatakan, setelah bebas Ustad Baasyir akan kembali menjalankan aktivitas dakwahnya di Pondok Pesanteren Al-Mukmin, Ngeruki, Solo, Jawa Tengah.
Sementara itu ditemui seusai menjenguk Baasyir, Ketua Umum PB HMI Fajar R. Zulkarnaen menambahkan, keinginan Ustad Baasyir untuk kembali mengajar dan berdakwah dipesantren merupakan hal yang yang wajar.
Ia menganggap, kasus irasional yang menimpa Amir Majelis Mujahidin itu merupakan bukti kewibawaan dan kedaulatan negara Indonesia sudah dikuasai oleh negara asing. Oleh karena itu Ia meminta, agar pemerintah jangan mau ditekan oleh bangsa lain, dan harus bisa melindungi warga negaranya.
"Kedaulatan kita sudah diinjak-injak oleh asing, yang senantiasa mendikte kita," tegasnya. (novel)