Setelah mengundurkan resmi mengundurkan diri sebagai Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada 19 Juli 2008, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang berencana akan mengumumkan organisasi barunya pada bulan Ramadhan.
Ditemui usai memberikan tausyiah di Sekretariat GPI, Jakarta, Sabtu sore, Ustad Ba’asyir menyebutkan nama organisasi baru tersebut adalah Jamaah Anshoru Tauhid, yang rencana akan dideklarasikan pada 17 Ramadhan mendatang. Mengenai tempat pendeklarasiannya, Ustadz tidak menyebut dengan pasti. Bahkan aktivis yang mendamping Ustadz Ba’asyir pun terkesan menghalanginya untuk menyebutkannya.
"Akan dideklarasikan di Asrama Haji (red. Asrama haji yang mana belum jelas), " kata Ustadz." Nanti-nanti kita kabarin lagi, " ujar salah seorang pendamping Ustadz Ba’asyir.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Ba’asyir mengungkapkan, alasan keluar dari keorganisasian MMI, karena sistem keorganisasian yang ada di organisasi tersebut bukan seperti yang disunnahkan para Nabi, tapi masih seperti layaknya organisasi jahiliyah.
"Kalau dalam sistem Islam, pemilihan ketua tidak perlu dilakukan secara periodik, selama dia masih hidup masih mampu dan tidak melanggar syariah tidak perlu dipilih pakai kongres-kongres, " katanya.
Kemudian, lanjut Ba’asyir, yang kedua fungsi musyawarah hanya memberikan bantuan fikiran kepada pemimpin. Selanjutnya, pemimpin akan memilih mana pendapat yang menurut dia baik.
"Jadi tidak perlu terikat, kecuali dalam persoalan yang dia tidak mempunyai ilmu sama sekali, misalnya kesehatan. Bisa memanggil dokter, kemudian dimusyawarahkan, untuk diambil hasilnya. Atau jika ada kesulitan dapat memanggil Badan Musyawarah minta bantuan, " jelasnya.
Ia mengatakan, semua sistem yang dicontohkan itu sesuai dengan sistem organisasi Islam yang disebut sistem jamaah wal imammah.
Reaksi pengunduran diri langkah mundur Ustadz Ba’asyir ini didukung hampir setengah dari 58 cabang MMI di seluruh Indonesia. Beberapa yang sudah mengikuti putusan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di antaranya MMI Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Solo, dan Medan. (novel)