Usamah bin Ladin adalah seorang "pejuang" yang akan dihargai dengan surga untuk pengorbanan besar yang telah ia torehkan untuk Islam, kata ustadz Abu Bakar Ba’asyir Senin ini (9/5).
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB), yang dituduh membantu mendirikan sebuah kamp pelatihan teror di provinsi Aceh barat, menyatakan hal tersebut sebelum proses di pengadilan yang sedang berlangsung di Jakarta.
Jaksa hari Senin ini menyatakan menuntut penjara seumur hidup untuk ulama yang telah berusia 72 tahun ini dengan semangat berapi-api, dengan mengatakan tuduhan bahwa ustadz ABB membantu merencanakan kegiatan dan menyuplai dana teroris di Indonesia.
Ustadz ABB, yang dituduh sebagai salah satu pendiri jaringan yang memiliki link dengan gerakan al-Qaidah, telah sering dipersalahkan dan dikaitkan karena beberapa kasus pemboman paling mematikan yang terjadi di Indonesia, masih belum berkomentar tekait tuntutan hukuman yang diajukan jaksa kepadanya.
Ustadz ABB sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Usamah bin Ladin adalah "mujahid besar dan seorang pejuang Muslim."
"Jika benar bahwa dia telah dibunuh, wajahnya hancur dan jasadnya dibuang di laut, ia akan mendapatkan kehormatan besar dari Allah dan akan mendapatkan pahala yang besar," katanya menegaskan.
Ustadz ABB, yang telah dua kali lolos atas tuduhan terkait teroris, sekarang dituduh membantu menyiapkan dana dan merekrut orang untuk sel teror yang berbasis di Aceh yang disinyalir merencanakan serangan senjata bergaya Mumbai terhadap orang asing dan pembunuhan terhadap pemimpin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ulama sepuh, dengan penampilan berjanggut putih berkacamata dengan tegas membantah terlibat aksi terorisme, tetapi telah mengatakan berulang kali menyatakan bahwa dirinya menyetujui tujuan dari Jihad.
Jaksa Andi Muhammad Taufik mengatakan hari Senin ini bahwa kesaksian dari puluhan saksi selama persidangan ustadz Abu Bakar Ba’asyir membuktikan bahwa ustadz ABB tidak hanya menghasut orang lain, tetapi memainkan peran aktif dalam kegiatan teroris di Indonesia.(fq/ap)