Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustad Abu Bakar Baasyir mengingatkan, polisi yang beragama Islam untuk meninjau kembali keberadaan Densus 88 antiteror, sebab disinyalir Densus itu merupakan bentukan pihak-pihak yang akan memerangi Islam.
"Saya nasehatkan kepada polisi yang masih beragama Islam, baik komandannya maupun anggotanya, jangan masuk Densus 88, kamu bisa murtad, karena Densus itu jelas alat Yahudi-AS, " ujarnya dalam jumpa pers, di Gedung Menara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Selasa (26/6)
Menurutnya, semua ulama telah bersepakat, kalau orang Islam membela orang kafir yang memerangi Islam, apapun bentuk bantuan yang diberikannya, sesuai dengan hukum Islam orang tersebut termasuk golongan yang murtad.
"Saya ingatkan, kamu ini akan mati, hati-hati kalau tidak neraka ya surga, saya yakin Densus 88 itu kendaraan ke neraka, itu saya yakin, insyaAllah ucapan saya akan diperttanggungjawabakan dihadapan Allah. Karena itu tobatlah, itu alat orang kafir untuk memerangi Islam, " tukas Pimpinan Pondok Pesantaren Al-Mukmin, Ngruki, Solo.
Lebih lanjut Baasyir mengatakan, sudah menjadi sunatullah orang kafir senantiasa memerangi umat Islam yang berupaya menegakan syariat, dan sudah menjadi konsep Islam membagi kekuasaan dengan orang kafir yang memerangi Islam adalah haram hukumnnya. Karena itu, Ia menegaskan, syariat merupakan harga mati bagi umat Islam, yang tidak boleh dikorbankan.
Mengenai para pelaku tindak pidana terorisme yang masih ada di Indonesia, Baasyir mengaku, langkah-langkah yang mereka lakukan tidak tepat, karena melakukan peledakan bom di wilayah yang bukan konflik senjata. Namun disisi lain tujuan dan keikhlasan mereka untuk membela Islam serta memerangi teroris yang sebenarnya yakni AS itu patut ditiru.(novel)