Eramuslim.com – Usai menerima bantuan ratusan juta dari netizen, Saeini atau Eni pengusaha Warteg di Serang enggan untuk ditemui.
Padahal sebelumnya, Eni yang sempat ramai diperbicangkan karena Wartegnya dirazia Satpol PP sangat terbuka untuk umum. Penolakan Eni terhadap tamu dituangkan dalam bentuk tulisan tangan pada sebuah kardus yang tertempel di wartegnya.
“Mohon maaf tidak terima komentar apa pun Trims Pusing!!’ itulah bunyi tulisan tangan menggunakan spidol di atas kardus berkas yang ditempel di pintu sebelah kanan wartegnya, Sabtu (18/6/2016).
Langkah Eni tersebut, diduga buntut dari kabar terbongkarnya bahwa dirinya memiliki tiga warteg, dan tergolong mampu tak seperti apa yang diberitakan selama ini.
“Baru hari ini ada tulisan itu, kemarin enggak ada, memang dua hari bu Saeni enggak keliatan. Mungkin cape,” kata tetangga Saeni di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang.
Berdasarkan pantuan di warung tegal Saeni, tidak terlihat aktivitas apa pun dari dalam warung berukuran 4×12 meter itu.
Pintu samping yang menjadi akses keluar masuk selama bulan puasa tertutup rapat, gorden jendelanya pun tertutup kain bekas spanduk.
Sebelumnya diberitakan, polemik terkait razia warung makan milik Saeni (53) tampak akan berakhir setelah yang bersangkutan mendapatkan uang Rp170 juta dari netizen, kini muncul kabar bahwa Saeni dan suami ternyata mempunyai tiga warung tegal di wilayah Kota Serang, Banten.
Salah satu warga Kampung Cikepuh, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan/Kota Serang, Nasir mengaku dirinya mengetahui kehidupan sebenarnya Saeni yang dianggapnya tidak sesuai dengan apa yang ada di pemberitaan selama ini. (ts/sindo)