Eramuslim.com – Pondok Pesantren Al Zaytun tak henti-hentinya menjadi buah bibir masyarakat di media sosial. Bagaimana tidak, mereka sering membuat sesuatu di luar nalar yang berbeda dari umat Islam kebanyakan, seperti diduga mendukung agama Yahudi dan Israel.
Baru-baru ini Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu diduga memiliki tempat ibadah agama Yahudi atau yang biasa disebut sinagoge. Hal ini bisa dilihat langsung di Google Maps, gedung ibadah tersebut tampak berwarna biru dan memanjang di sebelah utara masjid utama.
Namun kini, muncul lagi dugaan soal keberadaan bunker hingga tempat pembuatan senjata di pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut. Dugaan ini bukan tak berdasar karena bersumber dari hasil investigasi tim bentukan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
“Informasi awal memang ada, dan kalau soal Gedung Synagogue baru tahu, tapi kalau informasi ada bunker, bahkan ada tempat informasi pembuatan senjata itu sempat mengetahui tim investigasi,” kata Kepala Badan Kesbangpol Jawa Barat Iip Hidajat saat dihubungi tvOnenews.com pada Minggu, 9 Juli 2023.
Meski Iip mengonfirmasi bahwa ada bunker di Ponpes Al Zaytun, tapi dia tidak akan melanjutkan investigasi lantaran sudah diambil oleh pemerintah pusat. “Kita tidak langsung berlanjut apalagi permintaan klarifikasi dijawab secara tertulis, oleh Panji Gumilang,” katanya.
Ketika itu, Iip bersama tim investigasi bentukan Ridwan Kamil ingin mencari tahu lebih jauh mengenai isu-isu dan berbagai informasi yang beredar, salah satunya mengenai bunker dan tempat pembuatan senjata. Namun, kasusnya sudah diambil alih oleh Kemenkopolhukam.
“Apakah benar? kita belum sempat ke sana karena investigasi kita soal laporan dan informasi itu langsung diambil alih oleh pemerintah, Kemenkopolhukam,” ungkapnya dilansir dari tvOnenews.com.
Di sisi lain, Kemenag Kanwil Jawa Barat mengaku baru mengetahui dugaan adanya tempat ibadah agama Yahudi di Pondok Pesantren Al Zaytun. Hal ini diungkap langsung oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Jabar, Ali Abdul Latief.
“Belum tahu, nanti akan dicek informasi tersebut baru tahu malah,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhamad menyebut bahwa hal tersebut adalah benar dan mempertanyakan mengapa harus ada tempat ibadah orang Yahudi di kawasan Pondok Pesantren Al Zaytun.
“Diduga indikasi NII benar adanya negara di dalam negara, karena NII kan ingin mengubah negara Indonesia ini menjadi negara Islam, meskipun bukan kelompok terorisme, secara terselubung ingin mendirikan negara,” katanya.
Juhadi mengatakan bahwa sejak awal NU Jabar sudah mendorong supaya pemerintah segera menyelesaikan kontroversi Al Zaytun. Salah satunya segera menyelamatkan ribuan santri supaya tidak terjerumus lebih jauh di antara kontroversi tersebut.
Sumber: viva