eramuslim.com – Seperti diketahui, McDonald’s menjadi salah satu target boikot karena memberikan dukungan pada Israel.
Gerakan BDS Indonesia mengatakan bahwa McDonald’s adalah salah satu brand dan produk yang perlu diberikan tekanan sosial karena telah memberikan dukungan pada Israel.
Menanggapi hal tersebut, PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang waralaba McDonald’s Indonesia pun mengeluarkan pernyataan resmi mereka.
Dikutip JawaPos.com dari website resmi McDonald’s Indonesia, PT Rekso Nasional Food menyampaikan keprihatinan mereka atas eskalasi konflik di Gaza, Palestina.
“Sebagai pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald’s di Indonesia, kami memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” tulis mereka.
PT Rekso Nasional Food mengatakan segenap direksi dan karyawan ingin mendukung upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia.
Dukungan tersebut akan dilakukan dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban di Gaza, Palestina.
“Bantuan ini akan kami salurkan melalui organisasi sosial yang responsif dalam menangani para korban,” lanjut pernyataan tersebut.
Mereka berharap dapat melihat terwujudnya perdamaian dengan segera, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan, terutama anak-anak dan wanita akibat konflik ini.
Sebelumnya, PT Rekso Nasional Food telah merilis pernyataan tentang McDonald’s Indonesia yang tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain.
Bahwa PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dan McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen.
Namun, masyarakat dan warganet menyinggung masalah pembayaran royalti yang tetap harus dilakukan oleh PT Rekso Nasional Food karena menggunakan nama McDonald’s.
Hal tersebut juga direspon oleh PT Rekso Nasional Food dalam pernyataan resmi mereka kali ini.
“Dapat kami tegaskan bahwa peruntukannya semata untuk mendapatkan hak menggunakan merek dan standarisasi sistem operasional McDonald’s,” tegas mereka.
Penerimaan dari royalti tersebut, mereka pastikan, tidak digunakan oleh perusahaan McDonald’s Corporation global untuk mendanai ataupun mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik yang sedang terjadi.
(Sumber: Jawapos)