Eramuslim.com – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof. Jimly Asshiddiqie akhirnya meminta maaf atas pernyataannya. Diketahui, pernyataan Jimly dalam pidato pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin memantik kontroversi di tubuh ICMI.
Dalam pidatonya, Jimly menyatakan, ICMI tetap mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode selanjutnya.
“Karena itu, ICMI tidak perlu dan tidak boleh ragu untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun. Bukan untuk kepentingan orang per orang. No. Melainkan untuk kemajuan bangsa dalam jangka panjang,” kata Jimly disambut tepuk tangan meriah puluhan orang, seperti dikutip dari detikcom.
Acara tersebut memang dihadiri Presiden Jokowi. Tampak hadir pula, di antaranya Ketua Dewan Kehormatan ICMI B.J. Habibie, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Namun, selang beberapa saat setelah Jimly mengeluarkan pernyataannya, suasana silaknas menjadi panas. Banyak kritik dan protes yang disampaikan peserta.
Ketua ICMI Lampung Dr. H. M. Yusuf S. Barusman yang hadir di acara tersebut menyatakan, Jimly langsung menyampaikan permohonan maaf lantaran pernyataannya telah menimbulkan kontroversi. ’’Peserta silaknas langsung ribut, seperti dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Makassar,” katanya saat dikonfirmasi semalam.
Jimly mengklarifikasi pernyataannya itu sifatnya pribadi. Tidak mengatasnamakan organisasi ICMI. ’’Alhamdulillah, Ketum sudah minta maaf. Dan berjanji tidak mengulanginya,” kata Yusuf.