Sebanyak 150 orang jemaat Gereja GKI Yasmin dan HKBP Philadelphia Bekasi menggelar aksi ujuk rasa di depan Istana Negara. Para jemaat meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan ketegasan sebagai Kepala Negara terkait status Gereja GKI Yasmin dan Gereja Philadelphia.
“Ini bukanlah aksi pertama, dan dua minggu mendatang kami akan ke sini lagi,” jelas Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, kepada wartawan di depan Istana Negara, Jakarta, Minggu (22/7/2012).
Dia meminta kepada Presiden SBY sebagai kepala negara dan menjadi ujung tombak dari semua kekuasaan di negeri ini untuk bersikap tegas atas kasus ini. “Kami minta SBY tegas, inikan masalah anak buahnya di daerah,” sambungnya.
Menurut Bona, kalau presiden tidak mengambil sikap terhadap kelompok yang radikal, dipastikan Indonesia tidak akan lagi menghargai adanya perbedaan. “SBY selalu bersikap normatif. Kalau dilakukan (SBY), maka akan baik di akhir masa jabatannya,” terangnya
Dua pekan lalu, lanjut Bona, Indonesia kedatangan Konselir Jerman, Angela Merkel yang bertemu Presiden SBY serta persekutuan gereja-geraja yang mengangkat topik Gereja GKI Yasmin dan Philadelphia Bekasi.
Kemudian, dalam waktu dekat warga Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat (AS) akan melakukan kongres, di Washington DC. “Ini aksi solidaritas mereka, dan akan membahas kondisi GKI, Ahmadiyah dan Syiah. Mereka akan diskusi mengenai intoleran dan radikal serta bagaimana menerima perbedaan di tanah air,” simpulnya.
Aksi damai ini diwarnai ibadat oleh para jemaat yang setiap Minggu mereka lakukan dengan dipimpin Pendeta, Spata Siagian. Peribadatan berlangsung sejak pukul 13.00 sampai 14.30 WIB.(fq/okezone)