Sebagian besar umat Islam tidak memahami ayat-ayat dalam kitab suci Al-Quran. Berdasarkan hasil survei di Jakarta dan Bogor menyebutkan 70-80 persen umat Islam tidak mengerti dan memahami betul ayat-ayat yang dibacanya.
"Saya melakukan survei di berbagai masjid di Jakarta dan Bogor. Hasilnya, dari 1.500 responden, 70-80 persen umat tidak mengerti dan memahami betul ayat-ayat yang dibacanya. Mereka cuma menghafal, " katanya Prof. Dr. Ir. H.M Amin Aziz penulis buku The Power of Al-Fatihah dalam bedah buku, di Istora Senayan, Jakarta, Ahad malam.
Bahkan, Menurutnya, untuk memahami Al-Fatihah kekuatannya sangat dahsyat pun tidak, padahal dengan memahami Al-Fatihah, umat terbantu dalam memahami Al-Quran.
Karenanya, Pakar sosiologi dan Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang itu mengaku terdorong untuk menulis buku, sebab prihatin melihat kondisi kehidupan sosial umat Islam, terutama kualitas iman dan ibadahnya yang kurang sehingga tidak mampu mencapai mukmin (berahlak mulia).
Ia mengatakan pula, banyak umat fasih mengucapkan Allahhu Akbar, namun tidak mampu menunjukkan lewat sikap dan perbuatan yang mengagungkan Allah.
"Saya melihat perlu perubahan total pada cara memahami agama. Ada kesalahan fatal dalam pendidikan agama, " kata pria berusia 72 tahun ini.
Lebih lanjut Prof Amin mengatakan, dengan memahami Al-Quran secara benar, maka cita-cita umat Islam menjadi umat pilihan Allah, meraih kemenangan, damai dan sejahtera serta menjadi rahmat bagi sekalian alam, akan tercapai.
Disusun oleh Akhmadi Taha, "The Power of Al-Fatihah" terdiri dari delapan bab, membahas Al-Fatihah ayat demi ayat. Tebalnya hampir 700 halaman. Saat dibedah di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, beberapa waktu lalu, buku ini oleh rektor perguruan tinggi tersebut dijadikan buku wajib. (novel/ant)