Ulama Syiah Iran Syaikh Muhammad Mehdi Taskiri menegaskan, akar konflik Irak bukan karena adanya pertentangan mazhab antara Sunni-Syiah, meski terjadi peperangan di sana.
Menurutnya, ada beberapa pihak yang berusaha menghancurkan peradaban yang ada di Irak, sebab pada awalnya kedua kelompok ini telah berabad-abad lamanya hidup berdampingan dengan rukun.
"Kami yakin di Irak yang terjadi bukanlah problem mazhab Sunni-Syiah. Ketika AS datang ukhuwah yang ada semuanya hilang, " ujarnya ditemui di sela-sela Konferensi Internasional Para Pemimpin Umat Islam, di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/3).
Lebih lanjut Mehdi Taskiri menegaskan, keberadaan AS di Irak seperti virus yang mematikan, AS senantiasa menakuti-nakuti dunia Islam dengan mengatakan akan terjadi perang antara Sunni-Syiah. Namun itu hanya bagian dari taktik mereka saja, ketika telah terjadi perang mereka memberikan berbagai ide sebagai solusi untuk menyelesaikan perang yang diciptakannya.
"Ini seperti datangnya virus ketubuh, kalau sudah dihinggapi virus maka mereka akan sakit, tapi kalau dijauhkan dari virus maka tubuh akan sembuh, ketika imperialisme dihilangkan itu, maka virus itu akan hilang dari tubuh, ini hal yang terpenting untuk menyelesaikan masalah Irak, "ungkapnya.
Ia menambahkan, cara yang digunakan oleh AS ini sudah banyak diterapkan di negara-negara besar, namun caranya berbeda-beda.
Mehdi Taskiri meyakinkan, cepat atau lambat pengaruh AS juga akan menghancurkan Indonesia, bila tidak dengan cara militer, kemungkinan secara ekonomi. (novel)