Para ulama diminta untuk menjelaskan ajaran Islam secara gamblang dan sebenar-benarnya, sebab sebagai seorang muslim dituntut untuk memiliki pehamanan terhadap dasar-dasar Islam.
Hal tersebut disampaikan oleh Amir Majelis Mujahidin Ustadz abu Bakar Baasyir dalam tausyiah, di Gedung GPI, Jakarta, Kamis (5/7).
"Umat Islam sejak zaman dulu sampai akhir zaman terkena penyakit yang berat yaitu fitnah kekaburan (fitnah tuu subhat), kabur dalam pemahaman hakekat Islam, ini berbahaya. Kabur pahamnya, amburadul amalnya, " ujarnya
Menurutnya, ajaran Islam sudah menjelaskan bahwa amalan akan diterima oleh Allah, kalau sudah memenuhi dua syarat, pertama ikhlas, dengan tujuan mencari ridho Allah tidak ada kepentingan dunia sedikit pun, serta yanga sesuai dengan konsep Al-Quran dan sunnah.
Lebih lanjut Baasyir mengatakan, dalam penafsiran kandungan Al-Quran, harus dilakukan secara menyeluruh, sebab jika tidak akan menimbulkan pemahaman yang berbeda.
Ia menyontohkan, perubahan terhadap pemahaman Islam telah menjangkiti para ulama besar di Indonesia sejak kembali dari menuntut ilmu di negara adidaya Amerika Serikat.
"Dulu almarhum Nurcholis Majid itu guru saya, tapi setelah pulang dari AS jadi miring, kemudian dosen IAIN atau Universitas Islam Negeri banyak yang murtad sesuai dengan tulisan Hartono Ahmad Jaiz, jangan belajar kepada iblis, ya belajar itu pada ajara Nabi, sehingga mempunyai keyakinan bahwa tidak semua yang ada dalam al-Quran itu benar, " jelasnya.
Ia mengingatkan, kepada umat Islam agar tidak menganggap remeh syariat Islam, sebab hal itu merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh umat Islam, jika tidak menjalankan akan ada balasan dari Allah.
"Jangan sembrono masalah syariat, hati-hati kamu mati nanti akan panas, hidup itu supaya selamat di akhirat, di dunia kita harus bekerja keras, " tukasnya.(novel)