Ulama Aceh: Islam Ajarkan Memaafkan Orang yang Sudah Meninggal

Agama Islam telah mengajarkan bahwa orang yang masih hidup hendaknya dapat menceritakan kebaikan-kebaikan, yang telah dilakukan seseorang yang telah meninggal dunia. Demikian pernyataan disampaikan oleh Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Ali terkait dengan wafatnya Mantan Presiden Soerharto.

"Artinya, kita disuruh menceritakan kebaikan yang dilakukan mukmin, termasuk Soeharto semasa hidupnya. Bukan mencelanya, sebab keburukan yang pernah dilakukan semasa hidup itu merupakan urusan Allah, "jelasnya.

Ia berharap, bangsa Indonesia memaafkan Soeharto, sebab setiap umat Islam mempunyai kewajiban untuk memaafkan kesalahan saudaranya yang sesama muslim. Apalagi, jika telah meninggal dunia agar dosanya diampuni Allah SWT.

Faisal Ali juga mengimbau umat Islam, khususnya di Aceh, untuk mendoakan dan mengikhlaskan kepergian mantan Presiden Soeharto untuk menghadap Sang Khalik, Allah SWT.

Sebelumnya, sejak Mantan Presiden Soeharto menjalani perawatan di RSSP, Jakarta dan mengalami masa-masa kritis. Majelis Ulama Indonesia telah meminta agar masyarakat Indonesia untuk memaafkan Soeharto.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, mengatakan, pemerintah harus segera memutuskan kasus-kasus yang selama ini diduga melibatkan Soeharto. Langkah cepat pemerintah ini sangat penting untuk menghindari perdebatan berkelanjutan terhadap orang yang sudah meninggal.

"Meninggalnya Pak Harto, semua kasus hukumnya, kecuali perdata sudah selesai. Kita meminta pemerintah mempercepat melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan beberapa kasus yang melibatkan Soeharto agar beliau tidak disebut-sebut terus, "ungkapnya.

Ada pun kasus-kasus korupsi yang merugikan bangsa ini, semua itu menjadi hutang-hutang dia yang wajib dibayarkan oleh anak cucunya. Sebab, utang harus tetap dibayar, wakau pun seseorang itu mati syahid.novel/ant-pot)