Uji Kejujuran di Email Resmi Komisi VIII DPR RI

Pertanyaan para pelajar Indonesia di Australia saat kunjungan studi banding Komisi VIII ke KJRI Melbourne memang tergolong luar biasa. Itulah mungkin tes kejujuran terhadap anggota Komisi VIII yang paling jitu. Bagaimana mungkin itu bisa dijawab memuaskan, karena email resmi itu memang tidak ada.

Dilihat dari situs resmi DPR, www.dpr.go.id, cara menyampaikan aspirasi ke komisi tertentu memang tidak disediakan. Pengunjung di dunia maya hanya bisa menyampaikan aspirasi lewat pilihan ‘Aspirasi’. Dengan klik aspirasi itu, pengunjung disediakan formulir data diri, kemana aspirasi ditujukan, dan apa isi aspirasi.

Jadi, tidak heran jika anggota DPR menganggap biasa menggunakan email gratisan seperti yahoo.com. Karena email resmi mereka memang tidak disediakan. Ini tergolong kontras dengan anggaran yang begitu besar yang selalu melekat dalam setiap aktivitas DPR, termasuk studi banding.

Seperti diberitakan media, kunjungan studi banding anggota Komisi VIII ke Australia bikin heboh karena soal email. Pertanyaan tentang email resmi Komisi VIII sontak membuat bingung wakil ketua Komisi VIII dari FPKS, Ahmad Zainudin yang sedang menjadi pembicara. Begitu pun anggota-anggota Komisi VIII lainnya, termasuk ketua komisi Abdul Kadir Karding dari FPKB.

Sayangnya, mereka tidak bicara jujur kalau tidak tahu tentang keberadaan email resminya. Dan karena ingin jaga citra, muncullah jawaban ‘[email protected]’ yang membuat para audiens dan pengklik youtube tentang insiden itu ‘terhibur’: “DPR kok pake email gratisan?” mh

foto: teguh iskanto – ppia