Rektor Universitas Islam As-Syafi’iah Jakarta, Tutty Alawiyah AS menyatakan, strategi yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kemajuan dan perkembangan umat Islam yang pesat di dunia saat ini, sangat bermacam-macam salah satunya melalui strategi 3 S yaitu sekularitas, seksualitas dan song (lagu-lagu).
"3 S merupakan strategi untuk melemahkan Islam, bagi pengikut sekulerisme agama merupakan hal yang berdiri sendiri, tidak terkait dengan kebijakan negara. Dan sebaliknya negara tidak ada hubungannya dengan agama, ‘ katanya disela-sela diskusi bertema kebangkitan Islam menghadapi tantangan global, di Sekretariat MUI Jakarta, Rabu (8/2).
Menurutnya, selain melalui sekulerisme, seksualitas yang disebarkan melalui tayangan pornografi dan pornoaksi di media massa serta lagu-lagu yang isinya melemahkan akidah, ukhuwah dan etika Islam. Strategi melemahkan Islam juga dilakukan melalui 7 F yaitu faith, finance, film, fashion, fantasi, food dan family.
Ia mengakui, umat Islam adalah umat yang jumlahnya sangat besar di dunia. Akan tetapi saat ini, posisi masyarakat di negara Islam khususnya Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya budaya korupsi dan tingkat kejahatan.
"Kesejahteraan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragam Islam masih berada di bawah Malaysia dan Singapura. Jika ditinjau dari segi sosial budaya masyarakat Indonesia, sudah mulai mengalami pengikisan moral, ini dibuktikan dengan tingginya angka kejahatan dan tindakan asusila, " ujarnya.
Menanggapi era globalisasi yang penuh tantangan,ia menyatakan, umat Islam harus mempunyai komitmen yang kuat,yakni sebagai bagian dari bangsa umat Islam berkewajiban untuk berusaha bangkit dari keterpurukan, dengan mengedepankan prilaku dan pemikiran yang positif. Selain itu, umat Islam wajib memperkuat iman, ilmu, amal, dakwah, jihad dan sabar. Dengan melakukan komitmen tersebut diharapkan umat Islam mengalami momentum kebangkitan serta mempunyai daya saing global. (Novel/Travel)