Tujuh Organisasi Pemuda Antar-Agama Kritik Kebijakan Bush

Setelah menyampaikan surat protes kepada Presiden AS George W. Bush melalui Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia Lynn Pascoe, perwakilan tujuh organisasi Kepemudaan Antar-Agama Indonesia menemui pihak Departemen Luar Negeri Indonesia untuk menyampaikan pernyataan sikapnya terkait dengan kunjungan Presiden Bush ke Indonesia.

Sekjen PP GP Anshor A. Malik Haramain menegaskan, sikap menolak atau menerima kedatangan Bush untuk saat ini sudah tidak penting lagi, karena bagaimana pun pemimpin AS itu pasti akan datang juga ke Indonesia.

‘Kami tidak akan mengambil posisi menolak kedatangan Presiden Bush, karena kami sadar ini merupakan bagian dari kepentingan bilateraL Indonesia-AS, namun kami memahami aksi protes yang terjadi akhir-akhir ini akibat kebijakan Bush yang hegemonik, dan banyak merugikan negara berkembang," ujarnya dalam jumpa pers usai bertemu dengan Juru Bicara Deplu Desra Percaya, di Kantor Deplu, Jakarta, Jum’at (17/11).

Menurutnya, Bush selama ini terus mengembangkan politik standar ganda terutama di Irak dan Palestina, selain itu untuk kepentingannya dia berusaha mengusung isu Ham dan demokrasi.

"Kami minta pemerintah Amerika menghentikan invasi dan agresi ke negara-negara di Timur Tengah, dan dapat menempatkan diri sejajar dengan negara-negara lain," tandasnya.

Sementara itu Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Raja Juli Antoni menilai sambutan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia terlalu berlebihan, padahal yang paling penting Presiden SBY dapat menunjukan tekanan-tekanan kepada diplomasi yang simbiosis mutualisme, bukan hanya mengutamakan kepentingan AS saja.

"Jangan anggap kami sebagai bangsa kelas dua, kami minta usulan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat," tukasnya.

Tujuh organisasi yang mendatangi Kedubes AS dan Departemen Luar Negeri itu antara lain PP Pemuda Muhammadiyah, PP GP Anshor, DPN PERADAH, DPP GEMABUDHI (Gerakan Muda Mudi Budha Indonesia), DPP GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia), PP Pemuda Katolik, dan PP GM Konghucu. (novel)