Tuduhan adanya Al-Qaidah dan Jamaah Islamiyah (JI) di Poso dinilai menyesatkan. Menurut tokoh Deklarator Malino, Andi Basso Rustam Effendy, tuduhan tersebut tidak benar.
“Jika memang masyarakat Poso mulai tekun beribadah dan para wanita mengenakan jilbab, maka lantas dikatakan ada JI dan Al-Qaidah di Poso. Ini aneh, sebagai umat Islam saya menolak tuduhan ada JI dan Al-Qaidah di Poso, ” ujar Andi di Kantor MUI Masjid Istiqlal Jakarta.
Ditegaskannya, isu JI di Indonesia kemungkinan sengaja diwacanakan oleh pihak asing yang ingin masuk ke Indonesia. Hal serupa juga dilakukan AS di Irak, Afganistan, dan lainnya.
“Bisa saja Amerika Serikat (AS) menghembuskan isu tersebut agar bisa masuk ke Indonesia. Kita harus belajar dari Irak yang dituding memiliki senjata rahasia sehingga Amerika menginvasi Irak, namun nyatanya sampai saat ini tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan, ” papar dia.
Oleh karena itu, pihaknya berharap MUI bisa menjadi penengah dalam masalah Poso. Pasalnya, katanya, apa yang menjadi tuntutan umat Islam sampai saat ini belum terpenuhi oleh para pengambil keputusan.
“16 nama yang disebut Tibo terlibat dalam pembantaian umat Islam Poso sampai saat ini belum di proses, ” terangnya.
Ia memintaagar pemerintah beritikad baik dalam menuntaskan masalah ini, sehingga masalah Poso tidak berlarut-larut. “Sudah ribuan masyarakat Poso menjadi korban, apakah akan di “putih” kan begitu saja, ” tegas Andi. (dina)