Tudingan Ahok Hoax: Soal Kulit Kabel, Polisi Tegaskan Tak Ada Sabotase

ahok-1-1-1Eramuslim.com – Tudingan adanya sabotase banjir yang selama ini dilontarkan dari mulut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ternyata tidak terbukti, atau hoax.
Ahok yang sering kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengandalkan asumsi pribadinya kali ini harus menanggung malu.
Pasalnya, pihak kepolisian sudah menegaskan bahwa tidak ada sabotase terhadap banjir di kawasan ring satu. Hal ini diakui sendiri oleh Kapolda Metro Jaya Tito Karnivan.
Tito meyakini bahwa tumpukan bungkusan kabel itu bukan bermaksud untuk menjadikan kawasan sekitar ring satu terendam banjir. Tapi karena pengangkatan sisa bungkusan kabel itu dinilai lebih mahal ketimbang menanamnya.
“Kenapa kabel itu tidak diangkat, karena biaya angkatnya besar dibanding biaya kabel itu sendiri. Sehingga dibiarkan,” ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Bahkan mantan Kapolda Papua tersebut meyakini adanya aksi pencurian yang dilakukan oleh para speasilis kabel.
“Dugaan kita sementara, barang-barang ini adalah sisa jaringan lama yang masih memiliki nilai ekonomis, kemudian dicuri oleh orang-orang tertentu, kelompok-kelompok tertentu seperti tahun 2015,” kata Tito, di Jakarta, Jumat (4/2/2016).
Argumen adanya pencurian oleh Tito juga diamini oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Mujiyono.
“Yang ditemukan isi dari kabel cukup banyak ini ya, kemudian kulit kabel juga ada ya, linggis juga ada, gergaji besi juga ada, kemudian potongan-potongan kabel ada, kemudian senter kepala juga ada,” ujar Mujiyono, Minggu (5/3/2016).
Tak hanya itu, PLN pun membantah semua tuduhan Ahok soal sabotase itu, PLN menyatakan hasil pemeriksaan internal PLN menyebutkan bahwa spesifikasi bungkus kabel yang ditemukan tersebut mirip dengan pembungkus akhir 1970-an. Jadi memang kabel-kabel itu sudah lama tertanam disana.
Di lain tempat, senator asal DKI Jakarta Fahira Idris menyatakan bahwa dengan adanya temuan tumpukan kabel tak jauh dari balaikota tempat Ahok bekerja membuktikan burukya kinerja sang gubernur dan bawahannya.
“Disabotase atau tidak, temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Harusnya menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan tiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan yang kita tahu area ring satu. Kalau rutin dicek tiap hari, tidak mungkin ujug-ujug saluran air bisa tertimbun 12 truk lebih kulit kabel, pasti langsung ketahuan. Memuntahkan kabel sebanyak 12 truk ke saluran air itu butuh waktu tidak sebentar. Itu juga kalau benar disabotase,” ujar Fahira, Jumat (4/3/2016).
Seperti diketahui, sudah dua tahun ini Ahok selalu akrab dengan istilah sabotase. Kata Sabotase ini muncul ketika wilayah Istana Presiden kebanjiran. (ts/pm)