eramuslim.com – Pasca mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres, Prabowo Subianto menuai berbagai kritikan.
Pasalnya, berdasarkan aturan Konstitusi, Gibran Rakabuming Raka dinilai belum bisa mendaftar sebagai Cawapres karena usianya belum genap 40 tahun.
Namun, setelah gugatan seorang mahasiswa UNSA dengan nomor perkara 90/PUU-XXI/2023 dikabulkan sebagian oleh MK, akhirnya Gibran berpeluang maju menjadi Capres atau Cawapres meskipun usianya belum 40 tahun.
Di sisi lain, banyak kalangan yang menilai, bahwa proses MK mengabulkan gugatan mahasiswa UNSA tentang batas minimum usia Capres-Cawapres justru merusak demokrasi di Indonesia.
Apalagi ketika Gibran resmi diumumkan sebagai Cawapres oleh KIM pada 22 Oktober yang lalu, Prabowo dinilai semakin melanggengkan politik dinasti di negeri ini.
Merespon hal tersebut, Prabowo justru mempertanyakan, apa salahnya jika ia berpasangan dengan anak muda seperti Gibran sebagai Capres-Cawapres.
Menteri Pertahanan itu keheranan dengan orang-orang yang mengkritik, bahwa pemimpin itu tidak boleh terlalu muda, sebagaimana tidak boleh terlalu tua.
Hal itu Prabowo sampaikan dalam sambutannya ketika menghadiri acara Partai Garuda bertajuk ‘Deklarasi Penerus Negeri – Pemuda Untuk Indonesia Maju’, Jakarta, Sabtu (28/10).
“Selamat sore saudara-saudara sekalian. Anak-anakku, tapi saya inginnya menyebut adik-adikku, supaya saya nggak terkesan terlalu tua,” kata Prabowo dalam awal sambutannya.
“Karena di sini sekarang agak aneh. Ada yang bilang terlalu muda nggak boleh, terlalu tua nggak boleh. Enak aja, kalau lu boleh?” sambungya yang langsung disambut tepuk tangan.
Pernyataan Prabowo tersebut merujuk kepada gugatan MK sebelumnya, tentang batas minimal usia Capres-Cawapres 40 tahun dan batas minimal usia Capres-Cawapres 70 tahun.
Menurutnya, dengan adanya dukungan dari anak muda, ia bisa merasakan optimisme dan energi, karena anak muda adalah harapan bangsa.
“Terima kasih saya diberi dukungan seperti itu dengan Mas Gibran, dan terutama saya begitu masuk saya bisa merasakan semangat anak-anak muda,” kata Prabowo.
“Saya bisa merasakan energi, saya bisa merasakan optimisme, saya bisa merasakan kegembiraan, dan itulah yang kita harapkan karena kalian anak-anak muda adalah harapan kita semua,” lanjutnya.
Menurutnya, kriteria menjadi pemimpin bukanlah usia, melainkan keinginan dan niat baik untuk membangun negeri.
“Jadi saya kira bukan usia yang jadi kriteria, tetapi hasrat, niat. Ada anak muda niatnya hanya foya-foya, ada orang tua juga hidupnya hedon,” pungkasnya.
(Sumber: Jawapos)