Trotoar Era Anies Dibongkar Heru Budi, Komunitas Pejalan Kaki Mengamuk: Langgar Hukum!

Deliani Siregar dari Institute for Transportation and Development (ITDP) mengatakan penambahan jalan untuk kendaraan bermotor tidak pernah menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan. Menurutnya menambah jalan malah akan semakin mengundang kendaraan bermotor menggunakan jalan.

“Penambahan jalan malahan semakin mengundang kendaraan bermotor pribadi untuk menggunakan jalan dan bagian dari siklus ketergantungan penggunaan kendaraan bermotor pribadi di kota”, kata Deliani.

Dalih mengendalikan kemacetan di kawasan Pasar Santa juga dianggap mengada-ada, mengingat di kawasan itu tersedia fasilitas BRT Trans Jakarta sebagai opsi agar terhindar dari kemacetan.

Koalisi menilai kemacetan akibat tingginya volume kendaraan pribadi harus diabaikan mengingat sudah ada solusi berupa transportasi publik, jalur sepeda dan fasilitas pejalan kaki di kawasan tersebut. Menurut koalisi kemacetan adalah hukuman bagi mereka yang masih bertahan dengan kendaraan pribadi.

Koalisi mendesak fasilitas trotoar dan jalur sepeda itu dikembalikan. Mereka akan menempuh upaya hukum apabila keberadaan fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda tidak dikembalikan seperti sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya menerima masukan dari koalisi. Menurut Syafrin Pemprov DKI akan tetap memperhatikan hak-hak para pejalan kaki dan para pesepeda di jalan raya.

“Pesepeda juga pejalan kaki tetap terakomodir secara baik. Oleh karena itu dari hasil peninjauan, untuk yang penyeberang nanti akan kita lakukan penataan,” kata Syafrin.

“Sehingga prinsip yang sebelumnya pejalan kaki, pesepeda yang melintas di simpang ini juga tetap terfasilitasi,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan penutupan U-turn di persimpangan Santa tersebut membuat kemacetan lebih terurai.

Menurut Heru berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta jika biasanya kepadatan dari arah Jalan Wijaya I ke arah Jalan Kapten Tendean terjadi hingga pukul 09.00 WIB, kini setelah diberlakukan penutupan U-trun kepadatan hanya berlangsung hingga pukul 08.00 WIB.

Sumber: cnn

Beri Komentar