Dia mengatakan, dalam penyusunan buku ini, TP3 mendatangi langsung keluarga 6 Laskar FPI yang tewas. Dia mengatakan keenam korban berasal dari keluarga biasa.
“Dari enam keluarga itu, 3 orang janda, dan dari 3 janda ini menjual nasi di pagi hari, 1 menjual gorengan, 1 menjaga atau memelihara tetangga,” katanya.
“Yang tiga orang lagi, memang ada bapak dan ibu. Tapi pekerjaannya adalah satu buruh harian, satu penjual batu akik yang pada musim COVID-19 ini siapa yang mau beli batu akik. Mau beli nasi saja susah, mau beli barang kebutuhan sehari-hari juga susah. Satu lagi adalah pensiunan pegawai di supermarket,” tambahnya.
Amien Rais Sebut TNI-Polri Tak Terlibat
Pada pembukaan acara peluncuran buku, Amien Rais mengatakan, TNI dan Polri tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Dia menjelaskan, yang disajikan dalam buku putih TP3 adalah fakta-fakta objektif. Sebagian besar berdasarkan data dari sumber primer. Di antaranya hasil wawancara dengan saksi yang berani bersuara, wawancara dengan keluarga korban dan fakta-fakta dari video dan sebagainya.
“Setelah membaca dengan baik buku putih ini, secara kelembagaan ini penting, Polri dan TNI sama sekali tidak terlibat dalam skenario maupun implementasi dari pelanggaran HAM berat itu, alhamdulillah kira bersyukur ya,” kata Amien Rais.
“Jadi teman-teman TNI dari tiga angkatan dan teman-teman Polri, Anda memang tidak terlibat baik skenario apalagi pelaksanaan. Jadi kita bangga alhamdulillah tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri dan tulang punggung pertahanan namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali,” sambungnya.(dtk)