Tony Rosyid: Disoraki di Istana Bogor, Anies Akan Jadi Penghuninya di 2019

Eramuslim.com – Jokowi open house. Seperti biasa. Kali ini, istana Bogor jadi pilihan. Sebagai gubernur dan wagub, Anies-Sandi hadir. Sowan di hari lebaran. Pertama, sebagai penghormatan kepada presiden. Secara struktur, presiden itu atasan gubernur. Wajar jika Anies-Sandi datang. Silaturahmi lebaran. Kita sering menyebutnya halal bihalal.

Kedua, untuk menyampaikan pesan kepada publik bahwa antara presiden dan gubernur sudah tak ada lagi masalah. Setidaknya menjadi bagian dari ikhtiar menghapus luka lama. Luka warisan Pilgub DKI.

Ternyata salah. Tiba di istana Bogor, Anies-Sandi disambut dengan sorakan. Oleh siapa? Pendukung Jokowi.

Peristiwa ini menunjukkan, pertama, mereka belum move on. Rasa kecewa belum sirna. Kedua, kekalahan Ahok adalah kekalahan Jokowi. Kenapa begitu? Semua orang tahu Jokowi berada di belakang Ahok. Salah satu indikatornya, pendukung Ahok adalah pendukung Jokowi. Keduanya tak terpisahkan Luka kekalahan para pendukung belum juga sembuh. Ketiga, kekalahan Ahok mengancam elektabilitas dan takdir Jokowi di pilpres 2019

Setelah sorakan di pesta pernikahan putri Jokowi, lalu dipermalukan di Kanisius, berlanjut ribut soal reklamasi, disusul penghadangan di GBK, dan yang terkini adalah sorakan istana Bogor. Peristiwa demi peristiwa ini menunjukkan ada dua tokoh dan kekuatan yang sedang berhadapan. Persaingan dua matahari, Merdeka Utara dan Merdeka Selatan. Presiden vs Gubernur DKI.

Secara psikologis, ini musibah. Tak setiap orang mampu tetap tegar, santun dan tersenyum ketika diteriakin. Teriakan kebencian. Tetapi, secara politis, justru blessing buat Anies. Selalu dapat momentum. Ada panggung gratis untuk tampil. Sebaliknya, bagi istana, ini blunder.

Anies nyamper. Mendekat ke kerumunan orang yang neriakin. Senyum, sapa dan salaman. “Tiga S”. Satu persatu. Tanpa terkecuali. Mereka bengong. Tak menyangka. Manuver tak berakhlak dibalas dengan kesantunan. Mereka terdiam. Mati kutu.