Eramuslim.com – Cara-cara Gubernur DKI Jakarta Ahok dengan menyuruh jajarannya menggusur pemukiman warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang disertai dengan kekerasan memancing tanggapan dan kemarahan banyak orang. Bahkan, putra bungsu Bapak Pembangunan Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, juga ikut menanggapi lewat akun Twitter dan Facebook-nya.
Menurut dia, pemimpin ada karena dipilih rakyat. “Tentu rakyat memilih karena ingin kehidupan mereka diperhatikan, bukan dimatikan. Jika ingin menggusur tentu ada konsekuensi ganti untung. Saya per jelas lagi: bayar ganti untung, bukan ganti rugi! Masyarakat bukan sasaran latihan tendang-menendang. Bayangkan saja jika saudara Anda sendiri diinjak, ditendang, apa yang ada di benak Anda? Tentu akan marah, sedih, dan sebagainya kalau masih punya rasa kemanusiaan, bukan perasaan hewan,” tulis Tommy seperti ditulis pribuminews
Ia mengaku tidak menyalahkan penertiban. “Tapi, saya merasa cara penertiban itu yang salah dan tidak berperikemanusiaan. Alasan Rakyat bertahan, tidak perlu bertanya kenapa, ada apa. Tentu saja mereka mempertahankan hak hidup mereka, mempertahankan sumber penghidupan keluarga mereka, tempat tinggal mereka. Orang tidak sekolah juga tau!!! Emosi tidak perlu dipertontonkan karena semua manusia memiliki emosi. Memimpin itu harus santun dalam berbicara, tidak perlu main bentak. Masyarakat sudah sulit jangan ditambah kesulitan mereka dengan cara kasar Anda dalam bernegosiasi. Anda saat sekolah sebenarnya diajarkan sopan santun dalam berbicara atau tidak? Ingat, DKI itu milik rakyat, bukan milik pemerintah. Pemerintahan DKI ada karena rakyat yang memilih orang-orang yang akan duduk di kursi pemerintahan. Itu DPRD kalau tidak bisa membela rakyat yang sengsara sebaiknya bubarkan saja. Yang merasa Gubernur DKI, ingat Anda Gubernur DKI, bukan tukang gusur masyarakat DKI!!! Kalau Anda paham, alhamdulillah; kalau tidak, berarti astagfirullah. Masyarakat telah khilaf memilih Anda!!!” kata Tommy.(dk)