Eramuslim.com – Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sengaja mengangkat isu penolakan cuti kampanye pada masa kampanye Pilkada Serentak 2017.
Tujuannya untuk memunculkan kesan bahwa Ahok didzolimi dengan adanya kebijakan tersebut. Padahal, apabila ditelusuri kenapa Ahok menolak cuti lebih kepada kampanye politik sekaligus ketakutan adanya pemberontakan dari dalam birokrasi Pemda DKI.
“Kenapa Ahok menolak cuti kampanye, itu karena Ahok takut ada pemberontakan dari dalam. Kalau Ahok cuti, penolakan akan dilakukan terang kepada Ahok,” tegas Lieus di Jakarta, Selasa (16/8).
“Sudahlah, sekarang RT/RW di DKI saja menolak Ahok, di internal PDIP saja menurut informasi sudah 80 persen menolak Ahok. Ahok sengaja memunculkan soal cuti ini untuk kampanye, seakan-akan dia di dholimi,” lanjut dia.
Lieus menyinggung gelombang penolakan Ahok yang terus bergema di masyarakat. Dari Jakarta Utara sudah terbentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (Amju) untuk menolak Ahok, berikut Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan (Amjas) yang dikomandoi musisi Ahmad Dhani.
“Penolakan Ahok ini luar biasa, setelah Jakarta Utara kemudian di Jakarta Selatan, tidak lama lagi ada di Jakarta Barat. Semua, semua dari berbagai penjuru melawan. Apa artinya? Artinya ahok ini tidak diterima lagi oleh masyaakat Jakarta,” jelasnya.(ts/akt)