Eramuslim.com – Satu persatu tokoh-tokoh pendukung Jokowi-JK saat pilpres lalu berbalik arah. Mereka yang tadinya mati-matian mendukung dan membela Jokowi-JK, sekarang menelan pil pahit kekecewaan yang dalam dan menegaskan jika tahu seperti ini, mereka dulu akan memilih Prabowo-Hatta. Salah satunya Direktur Posko Relawan Bara JP seindonesia, Ferdinand Hutapea.
Dalam diskusi “Dialog 100 Hari Jokowi” di Jakarta (28/1), Ferdinan menyatakan kekecewaannya. Kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi benar-benar jeblok. Baginya Jokowi telah gagal mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang sejalan dengan semangat Trisakti dan Nawacita.
“Saya gemas sekali. Rasanya saya mau dukung Prabowo. Tapi pilpresnya sudah lewat,” kata Ferdinand.
Kekecewaan Ferdinand bukan tanpa alasan. Dia menilai Jokowi telah salah memilih menteri-menteri bidang ekonomi di Kabinet Kerja. Sebab hampir seluruh menteri-menteri bidang ekonomi Jokowi adalah penganut paham neoliberalisme (neolib) yang rela menjual bangsa ini kepada asing dan aseng, bukan penganut Trisakti dan Nawacita yang selalu menjadi jargon kampanye Jokowi.
“Saya heran kenapa Jokowi memilih menteri seperti ini. Jangan-jangan yang memilih menteri ini bukan Jokowi,” ujar Ferdinand.
Tuduhan Ferdinand bahwa menteri Jokowi adalah penganut neolib dia contohkan lewat sikap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said. Menurutnya, Sudirman telah mengusulkan wacana ke DPR agar Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) atas Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba.
Lewat perppu tersebut Sudirman ingin menghapus kewajiban perusahaan tambang asing mengolah bahan tambang mentah sebelum diekspor ke luar negeri.
“Menurut saya ini kejahatan yang luar biasa kepada rakyat,” kata mantan Direktur Posko Relawan Bara JP seindonesia ini.
Ferdinand mengatakan amanat UU Minerba agar perusahaan tambang mengolah bahan mentah sebelum dieksport tidak bisa ditawar-tawar. Sebab dari sanalah negara bisa mengetahui berapa keuntungan sebenarnya yang didapatkan perusahaan-perusahaan tambang asing atas kekayaan alam Indonesia.
“Saya minta Sudirman mundur dari jabatan sebagai menteri. Saya kira dia bagian dari mafia,” ujarnya.
Bukan cuma Sudirman, Menteri BUMN Rini Soemarno juga tidak luput dari kritik Ferdinand. Dia juga menilai Rini sebagai penganut paham neolib karena mewacanakan penjualan gedung Kementerian BUMN. Padahal gedung Kementerian BUMN merupakan salah satu aset strategis yang dimiliki pemerintah. Ferdinand sekarang mengaku akan terus mengawasi jalannya rezkim kekuasaan yang banyak ngawurnya ini dn berdoa semoga Indonesia ke depannya dapat memiliki pemimpin yang lebih baik dari Jokowi. (rz)