Tokoh Reformasi Harus Duduk Bersama Kembalikan Naskah Asli UUD 1945

kembali-uud-45Eramuslim.com – Kordinator Gerakan Cinta Tanah Air, Syamsuddin Anggir Monde bakal menjadi inisiator dalam membangun dialog dengan tokoh-tokoh Reformasi terkait carut marut amandemen konstiusi UUD 1945.

Menurut Syamsuddin, produk amandemen UUD 1945 yang dirancang oleh MPR pada tahun 1999-2004 semakin jauh dari dasar idiologi Pancasila. Hal ini, lanjut Syamsuddin semakin penting lantaran keadaan politik di Indonesia sekarang ini lebih condong menguntungkan para pemilik modal diluar Indonesia.

“Mereka berkuasa memainkan trik-tirk untuk mengubah isu politik. Kita sesama anak bangsa, saling cakar-cakaran karena politik praktis yang sifatnya transaksional,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Amandemen ke-5 atau kembali kepada UUD 45 asli di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/10).

Syamsuddin menambahkan Amandemen UUD 1945 merupakan permainan dari kepentingan asing yang masuk melalui konstitusi. Untuk itu jugalah, dirinya ingin menggandeng tokoh reformasi seperti Amien Rais dan Kwik Kian Gie untuk berembuk bersama dalam mendorong diberlakukannya naskah asli UUD 1945.

Amandemen merupakan skandal dan bentuk penghianatan terhadap negara. Karena itu kita jangan menciderai bangsa sendiri. Sebab, Falsafah bangsa itu penting untuk sebuah masyarakat yang modern,” ujarnya

Lebih jauh, Syamsuddin berharap Presiden Joko Widodo ikut serta mengembalikan UUD 1945 dengan mengeluarkan dekrit.

Sebab menurutnya sudah saatnya pemimpin negara ini mengkaji kembali dasar falsafah negara Indonesia.

“Yang sekarang kita butuhkan bukan hanya kerja keras tetapi kerja cerdas. Kita jangan terlena, karena situasi dunia sekarang sedang bergejolak,” tuturnya.(ts/rmol)