eramuslim.com – Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Islah Bahrawi menilai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka bukan cerminan anak muda hari ini.
Pasalnya untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto, Gibran terlihat memanfaatkan jabatan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengubah aturan di Mahakamah Konstitusi (MK), sehingga wajar diremehkan sebagai anak muda.
“Tidak pernah ada yang meremehkan anak muda, kecuali anak presiden yang dikarbit jadi Cawapres dengan “membegal” konstitusi,” ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/12).
“Gibran bukan cerminan anak muda hari ini. Mayoritas anak muda hari ini merasa malu jika memanfaatkan jabatan orang tuanya. Mereka lebih suka mandiri dan egaliter,” jelas Islah.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyadari anak muda kerap dianggap remeh, ia menyampaikannya ketika bertemu dengan influencer dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/12/2023).
Gibran meminta generasi muda untuk bersabar dan menunggu waktu tepat membuktikan kemampuan kepada publik, dan yang tidak boleh dilakukan adalah menyerah serta merasa rendah diri.
“Anak muda diremehkan itu sudah biasa. Nanti tinggal tunggu waktunya aja untuk pembuktian, ya,” kata Gibran, dikutip dari siaran pers, Minggu.
“Pokoknya jangan sampai kita semua nyerah, jangan sampai kita rendah diri, kita buktikan saja,” tutur Gibran kepada anak muda yang hadir dalam acara itu.
Lebih lanjut, ia yang berusia 36 tahun itu bahkan mengaku dirinya telat masuk ke dunia politik.
“Saya ini sebetulnya malah telat. Yang lebih muda dari saya itu banyak banget, jadi saya tuh telat sebenarnya,” kata Gibran.
Ia pun memberi contoh Hillary Brigitta Lasut yang berhasul menjadi anggota DPR pada usia 22 tahun, kemudian Emil Dardak yang menjabat sebagai bupati pada usia 30 tahun.
“Jadi jangan dibilang wali kota termuda, enggak, banyak yang lebih muda, masih banyak yang lebih hebat,” tuturnya.
(Sumber: Populis)