Meski ulama pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari telah menyatakan Syiah sesat dan MUI Jawa timur juga menfatwakan hal yang sama, namun oknum NU satu ini berpemahaman beda dengan mereka.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya, Imam Ghazali Said, mengatakan peran dan fungsi tokoh lintas agama menjadi kunci terciptanya situasi yang kondusif, meski terdapat banyak perbedaan dan keberagaman di dalam masyarakat.
Ghazali mengatakan jika FKUB di Sampang berperan, masalah sedikitnya bisa diredam.
“Sebagai bangsa kita terikat Konstitusi. Orang itu mau punya keyakinan apa dipersilakan. Yang terpenting jangan mengganggu orang lain. Sepanjang mereka tidak mengganggu orang lain, ya mereka bisa bergerak,” ujarnya pada Kamis (30/8) di kantor Nahdhatul Ulama (NU) Surabaya.
Ghazali, yang juga tokoh NU Surabaya, mendesak Nahdlatul Ulama Pusat mencabut fatwa sesat terhadap kelompok Syiah yang dikeluarkan NU Sampang dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang, yang dianggap menjadi landasan untuk membenci dan melakukan kekerasan terhadap kelompok Syiah.
“Fatwa yang menyesatkan, baik dari MUI Sampang, NU Sampang sampai MUI Jawa Timur harus dicabut. Dan yang melakukan harus dari pusat. Persoalan Syiah – Ahlusunah (NU) secara teologis itu sudah selesai. Memang kita berbeda, tetapi tidak usah difatwakan sesat, itu urusan internal masing-masing,” tutur Ghazali.(fq/voa)