Tokoh Liberal Ratna Sarumpaet Bela Olga, Tuduh FPI Ancam Olga Demi Raih Keuntungan

Tokoh Liberal Ratna Sarumpaet Bela Olga, Tuduh FPI Ancam Olga Demi Raih Keuntungan

Upaya Front Pembela Islam (FPI) yang mengancam komedian Olga Syahputra, lebih kepada kepentingan tertentu, salah satunya urusan materi.

Komentar itu disampaikan pengamat budaya Ratna Sarumpaet kepada itoday Senin kemarin (25/6) menyikapi ancaman FPI terhadap Olga Syahputra yang dianggap melecehkan Islam. Olga dalam banyolannya menyebut salam ‘Assalammu Alaikum’ sebagai ucapan pengemis.

“FPI di belakang meja selalu ada kepentingan. Kalau saya ngomong begini dibilang fitnah. Saya bergaul dengan orang-orang yang telah diperlakukan tidak manusiawi oleh FPI. Kita punya sejuta alasan untuk membubarkan FPI. FPI kerjanya hanya bikin gara-gara. Polisi kelihatan bodoh, presiden juga kelihatan bodoh, semua bodoh gara-gara FPI,” tegas Ratna.

Menurut Ratna, masalah Olga hanya masalah kesalahan teknis. “Saya yakin Olga tidak ada niat melecehkan. Saya kenal Olga. Olga tidak punya kepentingan. Saya anggap Olga tidak salah, dia tidak mungkin melecehkan Islam. Menyatakan salam seperti pengemis, kalau tidak dilihat dari konteksnya, akan jadi sensitif. Mari berlapang dada saja, ini hanya kesalahan teknis,” tegas Ratna.

Ratna juga mengingatkan agar Olga hati-hati jika berkaitan dengan agama, apalagi salam ‘Assalammu Alaikum’. Persoalan agama memang sensitif. Semua pihak bisa mencari-cari kesalahan dengan mudah karena sensitifnya agama.

“Buat saya, tugas KPI itu apa sih? Saya tidak ngerti, apakah jika Olga salah langsung ditabok? Rakyat harus dididik melihat konteks. Di satu pihak, saya minta warga yang memprotes untuk melihat konteks dan jangan menghakimi,” kata Ratna.

Lebih jauh Ratna juga meminta agar semua pihak berhati-hati karena masalah agama sering dipakai pihak-pihak tertentu untuk mengadudomba.

Secara khusus, Ratna juga mengecam sikap reaksioner Ketua FPI DKI Jakarta Habib Selon. “Selon kalau ngomong tidak pernah mikir. Selon merasa dirinya tokoh, tetapi sebagai tokoh tidak melihat persoalan secara dewasa. Ini orang selalu memanas-manasi kelompoknya saja. Kalau FPI mau membawa kasus ini ke masalah hukum, silahkan saja,” pungkas Ratna.(fq/itoday)