Tok! NU Jawa Barat Putuskan Haram Masukkan Anak ke Ponpes Al Zaytun

pengurus
(Foto: Instagram @ndorobei.official

eramuslim.com – Pengurus NU Jawa Barat menegaskan bahwa memasukkan anak ke Ponpes Al Zaytun di Indramayu adalah haram hukumnya. Pernyataan ini disampaikan pada konferensi pers oleh pengurus NU Jawa Barat.

“Terkait polemik yang muncul bagaimana hukum memasukkan anak ke Ponpes Al Zaytun, diputuskan bahwa hukum memondokkan anak ke Al Zaytun haram,” demikian keputusan pengurus NU Jabar, seperti dikutip dari unggahan video akun Instagram @ndorobei.official pada Minggu, 18 Juni 2023.

Pengurus NU Jabar pun membeberkan sejumlah pertimbangan terkait keputusan mereka mengharamkan anak mondok di pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut.

Pertimbangan pertama, kata salah seorang pengurus NU Jabar, lantaran di pesantren tersebut banyak terjadi penyimpangan syariat Islam.

“Karena pertimbangan satu, membiarkan anak berada di lingkungan yang buruk karena di sana (Ponpes Al Zaytun) banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan,” kata pengurus NU Jabar.

“Yang kedua, (Al Zaytun) menghadirkan guru yang salah untuk pendidikan anak,” tambahnya.

Diketahui, pondok pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belakangan ini menuai sorotan publik lantaran sejumlah sikap dan pernyataan kontroversi yang dilontarkan oleh pimpinan Ponpes itu, yakni Panji Gumilang.

Pernyataan maupun sikap kontroversi yang diperlihatkan oleh Panji Gumilang tersebut dinilai sebagian besar pihak telah menyimpang dari ajaran Islam.

Salah satu pihak yang ikut merespons hal itu yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu.

Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori lewat videonya yang beredar di publik mengimbau warga agar tak ikut pendidikan di Ponpes Al Zaytun.

Sebab, kata Syatori, ajaran shalat maupun puasa dan haji yang diajarkan pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu tak sesuai dengan syariat Islam.

“Pertama, bahwa Al Zaytun syariat yang dikembangkan dan dilakukan tidak sama dengan tata cara peribadatan umat Islam. Shalat-nya, puasanya, hajinya,” ujar KH Syatori.

KH Syatori pun menyinggung salah satu pernyataan pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang yang viral di media sosial dan menuai sorotan, yakni terkait ibadah haji.

“Banyak viral di media sosial bahwa haji tidak harus di Mekkah dan Madinah, cukup haji di Indonesia, sebab negara Indonesia adalah tanah yang suci,” tutur KH Syatori menirukan pernyataan Panji Gumilang yang menuai sorotan publik tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya selaku pimpinan MUI Indramayu mengimbau kepada seluruh warga agar tidak ikut pendidikan di Ponpes Al Zaytun.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indramayu jangan ikut pendidikan di Al Zaytun,” ujarnya.

Beri Komentar