Eramuslim.com – Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wuryanto membantah keras pernyataan pihak Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) terkait adanya korban meninggal akibat tembakan dalam insiden di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015).
“Ya, memang ada korban luka 12 orang tapi tidak ada yang meninggal dunia,” kata Wuryanto saat dihubungi inilahcom (19/7).
Wuryanto menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, seluruh korban tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Jayapura.
“Tembakannya dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri, diarahkan ke kaki mereka,” jelasnya.
Wuryanto menegaskan pihaknya akan membantu Polri untuk menyelesaikan masalah itu agar tidak terus berkembang menjadi kian simpang siur.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PGLII Roni Mandang menyatakan dalam insiden Tolikara terdapat korban 11 orang luka dan satu orang meninggal dunia akibat tembakan yang diarahkan oleh aparat gabungan yang diduga sebagai oknum TNI. Namun hal ini dibantah TNI. Kalau pun benar ada yang meninggal maka itu resikonya sendiri karena memulai kerusuhan dengan tidak mengindahkan peringatan dari aparat keamanan. (rz)