Tinggalkan Rusun, Warga Pasar Ikan Kembali ke Lahan Bekas Gusuran

pasar ikan ahokEramuslim.com – Keputusan warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara untuk kembali lagi ke lokasi penggusuran dengan tenda membuktikan bahwa klaim Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang kehidupan yang lebih baik di Rumah Susun (Rusun) tidak benar.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyebutkan, fenomena tersebut sejatinya bisa menjadi gambaran tentang fakta betapa menderitanya warga korban gusuran ketika direlokasi ke Rusun.

“Logikanya kan kira-kira dengan di Rusun dia nyaman apa enggak, berkehidupan apa enggak,” ujar Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/05/2016).

Pasalnya, dijelaskan Taufik, Perlu adaptasi besar untuk warga korban penggusuran pindah dari tempat asalnya menuju Rusun. Walaupun di Rusun tersebut merupakan bangunan terbaru yang di bangun Pemprov DKI dengan fasilitas lengkap, yang terpenting kata Taufik, kelanjutan pekerjaan bagi warga korban penggusuran.

“Dia kan hidup mencari ikan. Misalnya, begitu dipindahin kan dia mesti melanjutkan hidup. Makanya kalau dia (warga) balik lagi wajar-wajar aja,” ungkap politisi partai Gerindra itu.

Karena itu, sambung Taufik, setiap kebijakan penggusuran sejatinya harus ada perencanaan matang untuk meminimalisir risiko terlantarnya warga. Sebab, sejauh ini saja diakui Taufik Ahok beserta jajarannya tidak pernah melakukan koordinasi dengan DPRD DKI ketika hendak melancarkan penggusuran.

Minimal, kata Taufik, DPRD bisa memberikan rekomendasi dan masukan-masukan yang tepat untuk Pemerintah agar tidak salah mengetuk kebijakan yang berisiko bagi warga.

“Orang usahanya di Pasar Ikan, lu pindah ke Marunda dia mau usaha apa kan ongkosnya lebih tinggi, lu pindahin ke mana kan butuh hidup,” imbuhnya.(ts/rn)