Tim penyidik Mabes Polri dan Polda Sulawesi Tengah, saat ini sedang memeriksa secara intensif 4 orang yang diduga sebagai pelaku ledakan bom di pasar Maesa Palu, Sulteng, Sabtu (31/12) kemarin.
Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjend Pol. Anton Bachrul Alam dalam keterangan pers, Selasa (3/01) di kantor Mabes Polri mengatakan, "Dari empat orang yang diperiksa, satu orang berinisial ‘M’ yang diduga kuat sebagai pelaku ledakan bom. Kemungkinan, dalam waktu dekat akan ditetapkan sebagai tersangka."
Menurut Anton, untuk menetapkan empat orang yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus ledakan bom di Palu, membutuhkan fakta dan bukti yang kuat. Oleh karena itu Polri terus melakukan olah TKP.
Anton menjelaskan, Pusat Labortaorium Forensik dalam proses olah TKP telah menemukan materi-materi bahan peledak berupa florat, sulfur dan aluminium. Untuk bagian isi bom , kepolisian menemukan kepala mortir dengan ekor dan nntuk bagian ‘kontainer’ nya ditemukan lempengan logam setebal 2 milimeter. Sedangkan tombol pemicunya, sampai saat ini belum berhasil ditemukan aparat kepolisian.
"Jenis materi bahan peledak yang ditemukan di pasar Maesa, Palu berbeda dengan bom yang meledak di pasar Tentena," ujar Anton.
Anton mengatakan, jenis materi bahan peledak yang terjadi di pasar Tentena terdapat unsur TNT dan bahan kontainernya berupa pipa logam dari besi setebal 2 milimeter, sehingga katagori ledakannya ‘high explosive’.
Ia menambahkan, Mabes Polri akan memberikan kesempatan bagi penyidik untuk menelusuri apa jenis bom yang meledak di Palu. Namun pihaknya belum mengarahkan penyelidikan pada keterkaitan buronan Noordin M. Top. (novel/ln)