Tim Pengawal RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi (APP) menyangkal akan merazia wanita berpakaian seksi dalam aksi mereka pada 21 Mei mendatang. Bahkan mereka menilai isu itu dihembuskan untuk mendiskreditkan mereka.
"Tim Pengawal RUU APP tidak pernah melakukan hal itu," tegas Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, M. Amir Muttaqin di Jakarta, Kamis (18/5).
Gema Pembebasan adalah salah satu elemen Tim Pengawal RUU APP yang akan turut aksi mendukung RUU APP pada 21 Mei mendatang. Sedangkan mengenai isu sweeping wanita berpakaian seksi itu sengaja dihembuskan untuk menimbulkan citra negatif terhadap Tim Pengawal RUU APP dan ormas ormas Islam yang bergabung di dalamnya.
"Kita tidak menginginkan adanya upaya-upaya penggagalan atau kerusuhan pada 21 Mei nanti. Bahwa isu sweeping itu tidak jelas dari mana sumbernya. Tapi yang jelas ini merupakan provokasi. Kami menyayangkan adanya isu itu. Jangan ada seperti itu karena kita tidak melakukan aksi-aksi secara fisik," sambung dia.
Ia menambahkan, aksi 21 Mei merupakan salah langkah untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya pornografi dan pornoaksi. "Kita hanya mengimbau atau sosialisasi pada masyarakat untuk menyadarkan pentingnya moral dan masa depan generasi muda dalam aksi 21 Mei itu," jelasnya.
Selain itu, mereka juga mengampanyekan agar masyarakat tidak memilih parpol yang tidak mendukung RUU APP. Bahkan menurut korlap aksi ini, Novis Sugiyawan, pihaknya akan mengajak bicara para anggota dewan yang menolak RUU APP terutama Agung Sasongko dari FPDIP DPR. “Kami juga ingin berhadap-hadapan dengan Aliansi Bhinneka Tunggal Ika Pimpinan Ratna Sarumpaet,” katanya. (dina)