Dua orang perwakilan dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), yakni Anggota Komisi II DPRRI Suryama M Sastra dan Sekjen KISPA Ferry Nur, Kamis (24/8) mengunjungi dua kamp pengungsi Palestina di Tripoli, Libanon Utara yaitu Nahrul Barid yang menampung 35 ribu pengungsi dan Al-Badawy yang menampung 20 ribu pengungsi.
”Secara umum kondisi dua kamp yang sudah ada sejak tahun 1948 itu, tidak jauh berbeda dengan kamp pengungsi di Palestina diwilayah selatan, mereka tinggal didaerah pemukiman yang sangat padat, dengan kondisi fasilitas umum yang memprihatinkan,”ujar Suryama melalui siaran persnya.
Ia menjelaskan, tim juga berkesempatan meninjau sejumlah fasilitas pendidikan milik kamp seperti TK, pesantren Al-Quran dan tempat kursus setingkat SMA, serta mengamati kegiatan ekonomi yang berlangsung di sana.
Kunjungan ke kedua kamp yang berjarak 80 km dari Beirut, ibu kota Libanon itu merupakan kunjungan terakhir dari rangkaian kunjungan tim KNRP ke sejumlah kamp pengungsi Palestina yang ada Libanon. Dari 12 titik pengungsian resmi, tim KNRP mengunjungi tujuh kamp, yakni Al-Bash, El Hilwa, Burj Samali (ketiganya diwilayah selatan), kemudian Burj Barajneh, Shabra dan Shatilla (di Beirut), serta Nahru Barid dan Al-Badawy (di Libanon Utara). Selain di dua belas kamp, pengungsi Palestina juga tinggal di empat titik pengungsi tidak resmi yang terletak antara Saida (Sidon) dan Tyre.
Ia menceritakan, rencananya tim akan melanjutkan misi kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui Mesir, namun kondisi keamanan di jalur Gaza tidak kondusif sehingga pintu masuk ke wilayah itu masih ditutup oleh pemerintah Mesir. Selain itu sejumlah lembaga kemanusiaan yang mengurusi pengungsi Palestina di Beirut, juga menyarankan agar tim KNRP tidak masuk ke wilayah itu.
"Kondisinya sangat tidak memungkinkan kita untuk masuk ke Jalur Gaza, kontak-kontak kita di Kairo sudah mengupayakan. Namun mereka menyatakan kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk ke sana," kata Suryama M Sastra, Anggota Komisi II DPRRI yang ikut dalam misi kemanusiaan KNRP.
Mengenai dana kemanusiaan yang akan diberikan kepada pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Ia mengatakan, lembaga kemanusiaan yang ada di Beirut akan membantu menyalurkannya.
Secara bertahap anggota tim dari KNRP mulai meninggalkan Libanon. Kamis (24/8) dua orang anggota KNRP yang juga merupakan anggota DPRRI dari FPKS, Suripto dan Lutfi Hassan Ishaq kembali ke Damaskus untuk kemudian terbang ke Jakarta hari Jumat (25/8). Sedangkan Dirinya dan dua relawan lainnya akan menyusul pulang ke Jakarta, Sabtu (26/8).
Sementara tujuh relawan lainnya, termasuk lima orang dokter spesialis dari BSMI baru akan kembali tanggal 2 September mendatang. Para dokter tersebut masih akan bertugas di kamp Hilwa di Sidon, Libanon Selatan. Sebelumnya para dokter tersebut bertugas di kamp Al-Bash, juga di Libanon Selatan. (novel)