Tim investigasi import beras FPKS menggelar pertemuan tertutup dengan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (BULOG) serta Dewan Tani. Pertemuan berlangsung selama dua jam setengah di Gedung Bulog Jakarta, Rabu (15/02).
Menurut Soeripto anggota tim investigasi, agenda pertemuan untuk membicarakan perbandingan data hasil temuan tim investigasi saat melakukan pemantauan kegiatan import beras ke Vietnam, dengan data yang dimiliki oleh Bulog. "Perbedaan data masih akan dibahas secara mendalam, " katanya.
Usai pertemuan Koordinator tim investigasi import beras FPKS Tansil Linrung menegaskan, meskipun sudah memperoleh klarifikasi awal dari Bulog mengenai kejanggalan dalam kegiatan import beras yang terjadi sejak akhir tahun 2005 hingga awal 2006, tim akan terus melakukan penyelidikan, bahkan tim berencana akan mengadakan pertemuan dengan BPS, Departemen Perdagangan dan Bea Cukai.
"Mengenai adanya pihak ketiga yang menyalahgunakan kegiatan import tersebut, tim akan terus mendalam penyelidikan, ‘" jelasnya.
Mengenai temuan perbedaan selisih harga dalam kegiatan import beras, Tansil menjelaskan, Bulog membenarkan bahwa harga beras yang diimport dari Vietnam di bawah 280,5 US$ per ton. Harga tersebut menjadi 281 US$ per ton disebabkan karena ada double insurance.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Bulog Wijarnarko Puspoyo mengakui, pihaknya sudah memberhentikan 130 orang yang terindikasi melakukan penyimpangan dalam kegiatan import beras, selama masa kontrak import beras berlaku yaitu selama 3 tahun. (Novel/Travel)