Tiga daerah yaitu Papua, Ambon dan Balikpapan yang merupakan daerah penerima impor beras, saat ini belum menerima pasokan impor beras dari Vietnam. Hal tersebut diungkapkan anggota tim investigasi impor beras FPDIP Arya Bima kepada wartwan di Gedung DPR Jakarta, Jum’at (17/02).
"Saya mempertanyakan kenapa kok, Papua, Maluku dan Balikpapan tidak dikirim. Seharusnya kan sudah dikirim, dan Vietnam juga mengakui tidak pernah mengirimkan berasnya ke sana, " jelasnya.
Menurutnya, tim investigasi impor beras FPDIP sudah menemukan adanya penyimpangan dalam kegiatan distribusi impor beras. Namun, hasil temuan tersebut baru akan dipublikasikan pada hari Rabu mendatang, mengingat saat ini tim masih melakukan penyelidikan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
"KIta belum bisa mengungkapkan data-data temuan untuk mencegah sikap defensif dari imforman di daerah, karena tim masih akan melakukan penyelidikan ke daerah NTT dan Cilacap, " katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan investigasi dilakukan oleh FPDIP langsung ke daerah-daerah dan tempat-tempat yang diindikasikan terdapat penyelewengan, bahkan pihaknya langsung mendatangi depot logistik beras yang bagi aparat setempat sangat sulit untuk ditembus, karena pihak depot logistik sangat tertutup.
Ia menjelaskan, timnya tidak akan meminta klarifikasi dari Bulog mengenai hasil investigasi yang ditemukan, sebab hasil tersebut akan langsung diserahkan kepada aparat yang berwenang serta akan dijadikan landasan untuk mengajukan hak angket di DPR. Ia berharap, hasil temuan investigasi impor beras FPDIP akan singkron dengan hasil temuan FPKS. (Novel/Travel)