ACTion Team for Rohingya (ACT) akan mengirimkan para relawannya ke Bangladesh untuk melangsungkan aksi kemanusian terkait pembantaian warga Muslim Rohingya di Negara Bagian Arakan, Myanmar.
N. Imam Akbari, Vice President ACT, mengakui prosedur memasuki Myanmar tidak mudah. Pihak ACT telah mengurus visa, baik melalui kedutaan Bangladesh maupun Myanmar sejak mencanangkan rencana aksi kemanusiaan ke Rohingya, namun belum keluar.
“InsyaAllah dalam Ramadan ini juga, ACTion Team for Rohingya bisa ke Bangladesh. Namun kami tidak semata-mata menanti izin itu, tetapi menggerakkan relawan mendeteksi pengungsi Rohingya yang masuk wilayah kita,” jelas Imam yang mendapat mandat memimpin Global Humanity Response (GHR).
“InsyaAllah, Jumat, 27 Juli 2012 visa keluar. Kalau bisa Ahad (Minggu), Team sudah bisa berangkat,” tambah Imam dalam rilis yang diterima Okezone di Jakarta, Kamis (26/7/2012).
Dia menjelaskan, pihaknya juga melakukan hubungan dengan NGO di Bangladesh untuk diajak sebagai mitra program. “Alhamdulillah, ada sebuah NGO yang mengirimkan undangan kepada ACT untuk datang, dan mereka siap membantu,” terang Imam.
Ada tiga anggota Team yang akan berangkat. Dari pihak ACT akan diberangkatkan Andhika Purbo Swasono, dan Windi Herdiawan, wartawan salah satu televisi swasta. Sementara itu, untuk kebutuhan medis yang mungkin diperlukan pengungsi Rohingya, ACT juga mengajak seorang dokter yakni dr. Rio Pranata. “Dokter Rio berangkatnya menyusul, setelah semua urusan administrasi selesai,” kata Imam.(fq/okezone)