Tiga warga korban lumpur Lapindo memaksa Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif untuk mengantarkan mereka ke Istana Negara untuk bertemu langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Waduh saya nggak janji. Soalnya saya sendiri saja sulit bertemu presiden sebab presiden tanda tangannya segini, ” kata Zaenal kepada warga sambil memeragakan dengan tangan, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/4).
Semula, Zaenal enggan memenuhi permintaan tiga orang perwakilan korban lumpur Lapindo yang datang ke gedung parlemen itu. Tapi, dirayu dan didesak warga, ia akhirnya memenuhi tuntutan itu.
“Ini sebagai simbol karena mereka kesulitan bertemu presiden untuk menyampaikan aspirasinya. Semoga presiden tergerak hatinya, ” harapnya.
Sikap mantan dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu disambut gembira perwakilan korban lumpur Lapindo. Tiga orang warga itu kemudian diajak satu mobil dengan Zaenal naik Toyota Camry hitam berplat RI-54, sedangkan sisanya diangkut dengan dua mobil dinas DPR, Daihatsu Xenia biru berplat merah.
Langkah itu ditempuh warga korban Lapindo, setelah tiga hari berdemo di depan Istana tapi tak juga ditemui Presiden Yudhoyono. (dina)