Eramuslim – Koordinator Korban Crane Sulsel Muhammad Harun mengatakan, selama Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan surat terbuka resmi bahwa tidak akan memberikan pembayaran santunan kepada seluruh jamaah haji yang terkena musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, termasuk di Sulsel, maka para korban akan tetap menagih.
“Di Sulsel ada 11 korban termasuk saya yang masuk dalam kategori korban luka-luka. Jumlah santunan berbeda-beda untuk korban luka-luka dan meninggal, makanya kalau dana santunan ini keluar nilainya banyak. Peluang besar untuk dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sangat terbuka lebar,” katanya via telepon, Rabu (6/12/2017).
Selain akan terus menagih janji Pemerintah Arab Saudi, pihaknya juga akan mendesak Kementrian Agama (Kemenag) Sulsel untuk ikut bertindak tegas dalam memediasi. Kalaupun ke depan tidak ada pihak yang mau membuka peluang maka jalur terakhir yang akan ditempuh para korban yaitu ke jalur hukum.
Selain mendesak Kemenag Sulsel para korban juga akan menyurati langsung pihak Kemenag RI melalui Direktur Jendral (Dirjend) Penyelenggara Haji dan Umrah untuk mencari kepastian. Persoalan seperti ini sangat memberikan peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk ambil bagian.
“Pemerintah bisa saja bilang dihanguskan, dibatalkan, dan lainnya, setelah korban melupakan maka mereka menikmati hak yang bukan miliknya,” tegas korban crank asal Maros ini. (Amn)