Setelah menunggu beberapa lama akhirnya proses soil investigation test atau tes kondisi tanah terhadap tanah waqaf yang diberikan oleh Pemerintah Palestina di Gaza untuk Pembangunan Rumah Sakit Indonesia telah terlaksana.
Demikian informasi terakhir dari salah satu relawan insinyur MER-C di Gaza, yaitu Ir. M. Baagil. Dalam laporannya, Baagil menyebutkan bahwa Soil Investigation Test telah dilakukan berkerja sama dengan Universitas Islam Gaza pada tanggal 8-9 Agustus 2010 kemarin. Secara hampir bersamaan, pada tanggal 9-10 Agustus 2010 juga dilakukan survei lahan untuk mendapatkan data kontur topografi tanah.
Proses ini memang agak tertunda karena harus menunggu lahan waqaf yang terletak di Bayt Lahiya itu dibersihkan terlebih dahulu oleh pejabat terkait setempat. Berdasarkan informasi yang didapat relawan MER-C dari Kementerian Pertanahan di Gaza, luas persis tanah waqaf untuk lokasi pembangunan RS adalah sebesar 16.261 m2.
Setelah hasil tes dan survey lahan didapat, Tim Relawan Insinyur MER-C yang berada di Jakarta akan menyesuaikan kembali gambar struktur pondasi Rumah Sakit Indonesia yang telah dibuat sebelumnya. Ditambah lagi Kementerian Kesehatan di Gaza berharap pondasi RS Indonesia bisa dipersiapkan untuk 4 lantai walaupun bangunan yang akan dibangun hanya dua lantai.
Selain itu, Tim Relawan Insinyur MER-C di Jakarta juga tengah menyelesaikan disain gambar tambahan untuk ruangan basement atas permintaan langsung dari Pemerintah Palestina di Gaza. Walaupun membutuhkan dana yang lebih besar, permintaan penambahan ruangan basement ini akhirnya disetujui oleh Tim MER-C karena ruangan ini
memang sangat dibutuhkan di lokasi perang dan terblokade seperti Gaza.
Ruangan basement nantinya akan berfungsi sebagai sebagai ruang penyimpanan obat-obatan dan alat medis sehingga apabila terjadi penyerangan, RS tetap mempunyai stok obat dan alat medis yang cukup. Segera setelah semua gambar rampung, proses tender akan dilakukan. mnh/merc