Terus Peras Uang Rakyat, Jokowi Naikan Tarif Tol Jakarta-Cikampek

tolEramuslim.com – Rencana Jasa Marga menaikkan tarif ruas Tol Jakarta-Cikampek mendapat penolakan. Pelayanan kepada masyarakat yang belum optimal, jadi alasan tak pantas menaikkan tarif.

“Kami meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk segera membatalkan kenaikan tarif tol ini. Hal ini disebabkan, sangat membebani anggaran transportasi rakyat,” tegas Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, Rabu (19/10/2016).

Menurut dia, langkah-langkah yang menyentuh pengguna jalan tol mutlak harus direalisasikan oleh Jajaran Direksi Jasa Marga. Direksi harus memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan agar operasional jalan tol lebih baik termasuk turun dan mengecek sendiri kondisi lapangan.

Kebutuhan anggaran pemeliharaan harus dipenuhi, sehingga slogan-slogan pelayanan jalan tol dapat dirasakan oleh pengguna jalan.

“Tidak melulu disuguhi dengan pemandangan yang kumuh, sarana operasional jalan tol yang bisa dibilang jauh dari modern, dan layanan jalan tol yang dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna jalan tol,” tuturnya.

Jasa Marga berencana menaikan tarif tol ruas Jakarta-Cikampek mulai 22 Oktober 2016. Kenaikan akan terjadi di jalur menengah dan jauh. Untuk jalur dekat, seperti Bekasi, Cikarang dan Karawang, tidak mengalami kenaikan.

Beberapa warga Jakarta dan Bekasi yang ditemui mengatakan jika rencana kenaikan tarif tol merupakan salah satu cara Jokowi untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk bayar utang dan membiayai kehidupan para pejabat yang sudah kaya namun masih saja rakus dan serakah.

“Pemerintah ini kan sudah gila, uang zakat mau diembat, uang sumbangan di toko-toko juga mau diambil, jualan di instagram mau dipajakin, warteg juga akan dipajakin, semua sisi kehidupan kita dikenakan pajak. Ini sama saja kita hidup di zaman penjajahan. Ingat, dulu Diponegoro berontak akibat pajak penguasa yang sewenang-wenang. Apakah kita diam saja diginiin?” ujar salah satunya yang mengaku jika hidup dan mencari kerja makin susah tapi parahnya buruh Cina makin banyak disini. (jk)