Eramuslim – Terpilihnya Erick Thohir menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin menambah daftar politisi selalu kalah dengan pengusaha.
Padahal kubu Jokowi-Ma’ruf didukung sembilan parpol yang diisi politisi dari muda hingga kawakan. Namun Jokowi justru memilih pengusaha muda yang jauh berada dalam hiruk pikuk perpolitikan.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin hal tersebut sangat wajar dengan sistem demokrasi terbuka saat ini.
“Dulu pengusaha selalu memberi sokongannya kepada politisi, sekarang dengan sistem terbuka yang condong liberal, pengusaha maju dengan sendirinya,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/9).
Akhirnya, para politisi atau kader parpol yang sudah lama berdarah-darah di dalam pentas politik harus legowo mempersilakan kehadiran pengusaha jadi pimpinan mereka.
“Yes, akhirnya politisi selalu kalah dengan pengusaha. Wajar dan tak heran jika pengusaha yang pegang kekuasaan,” ucap dia.
Masih kata Ujang, dengan sistem yang mahal seperti sekarang sangat memungkinkan hal itu terjadi. Akibat lain yang ditimbulkan dari sistem liberal seperti ini ialah maraknya korupsi yang dilakukan oleh para pejabat publik.
“Ya contohnya terjadi dengan fenomena ditangkapnya 41 anggota DPRD Kota Malang, itulah dampak dari sistem politik yang mahal seperti sekarang,” pungkasnya. (rmol)