Ternyata Hingga Kini “Revolusi Mental” Cuma Omdo, Tidak Ada Cetak Birunya

jokowi pelawak 2Eramuslim.com – Ternyata pemerintahan Jokowi belum memiliki cetak biru Revolusi Mental. Sebab, hingga saat ini cetak biru tersebut belum ada.
“Degradasi mental bangsa yang coba diperbaiki lewat fokus pada program Bela Negara merupakan suatu penyederhanaan berlebihan,” kata akademisi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Agur Tony Poputra, di Manado, Sabtu (5/3/2016).
Selain berbiaya besar dan cakupan yang terbatas, kata pengamat ekonomi itu, program tersebut akan menghasilkan kelompok-kelompok masyarakat yang merasa diri lebih daripada kelompok lain apabila “content” dan cara pelatihan program tersebut kurang tepat.
Ia berpendapat bahwa sesungguhnya degradasi mental di Indonesia sangat kompleks, tidak sekadar hilangnya nasionalisme. Hal ini menghinggapi seluruh lapisan masyarakat.
Oleh sebab itu, menurut Agus, penyelesaiannya harus komprehensif dengan memahami akar masalahnya.
“Sebagai bangsa paternalistik, Indonesia membutuhkan figur-figur panutan,” ucapnya.
Krisis figur panutan yang baik saat ini menjadi penyebab utama degradasi mental bangsa ini. Para pemimpin negara, elite politik, dan aparatur negara yang diharapkan menjadi teladan, justru makin banyak yang berperilaku antagonis.
Di samping kehilangan figur panutan yang baik, beberapa faktor lain mendukung terjadi degradasi mental tersebut. Di antaranya kata dia, kondisi pendidikan yang makin buruk. Banyak pendidik kurang memiliki jiwa mendidik sehingga profesi tenaga pendidik lebih kepada sarana mendapatkan penghasilan.
Bahkan, lanjut dia, sering kali sikap dan tindakan yang ditampilkan bertolak belakang dengan apa yang mereka ajarkan. Misalnya, peserta didik diajar agar tidak korupsi, pada saat lain pendidik melakukan pungli.
Kualitas kurikulum juga menjadi pemicu degradasi mental bangsa. Kurikulum yang ada belum memberikan tempat yang semestinya bagi pengembangan nilai-nilai budi pekerti, etiket, dan nasionalisme.(ts/pm)